Rabu, 28 September 2022

Tes Tertulis Untuk PPS Pilkada Beserta Jawabannya

Tes Tertulis Untuk PPS Pilkada Beserta Jawabannya


1.    Dasar pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak adalah
a.    UU No 10 Tahun 2016
b.    UU No 11 Tahun 2017
c.    UU No 12 Tahun 2016
d.    UU No 13 Tahun 2017
e.    UU No 10 Tahun 2015

2.    Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 diselenggarakan pada tanggal
a.    Selasa, 22 September 2020
b.    Rabu, 23 September 2020
c.    Kamis, 24 September 2020
d.    Sabtu, 26 September 2020
e.    Minggu, 27 September 2020

3.    Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 diikuti berapa daerah
a.    9 Provinsi, 223 Kabupaten dan 37 Kota
b.    9 Provinsi, 222 Kabupaten dan 37 Kota
c.    9 Provinsi, 221 Kabupaten, 37 Kota
d.    9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota
e.    9 Provinsi, 225 Kabupaten dan 37 Kota

4.    Tagline pemilukada 2020 adalah
a.    Negara kuat pemilih berdaulat
b.    Pemilih berdaulat negara aman
c.    Negara berdaulat pemilh kuat
d.    Negara kuat berdaulat pemilih
e.    Pemilih berdaulat negara kuat

5.    Siapakah pelaksana pemungutan suara
a.    PPS
b.    KPU
c.    KPPS
d.    PPK
e.    petugas

6.    Pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pemberian pilihan dilakukan dengan cara
a.    Mencoblos surat suara
b.    Mencoblos bilik suara
c.    Mencoblos kertas DPT
d.    Mencoblos surat undangan
e.    Mencoblos surat informasi

7.    Apa kepanjangan dari KPPS
a.    Kelompok pemungutan penyelenggara suara
b.    Kelompok penyelenggara pemilihan suara
c.    Kelompok penyelenggara pemungutan suara
d.    Kelompok paduan pemungutan suara
e.    Kelompok pemungutan paduan suara

8.    Alat yang digunakan untuk pemberian pilihan adalah
a.    Paku
b.    Kertas
c.    Tinta
d.    Bantalan
e.    Paku, bantalan/alas coblos

9.    Pembuatan TPS harus selesai paling lambar
a.    5 hari sebelum hari pemungutan suara
b.    4 hari sebelum hari pemungutan suara
c.    3 hari sebelum hari pemungutan suara
d.    2 hari sebelum hari pemungutan suara
e.    1 hari sebelum hari pemungutan suara

10.  Apa saja yang tercantum dalam surat suara
a.    No urut, foto pasangan calon, dan nama pasangan calon
b.    No urut dan nama pasangan calon
c.    No urut, foto pasangan calon
d.    No urut, bingkai foto
e.    No urut

11.  Penghitungan suara dimulai pada pukul
a.    14.00 waktu setempat
b.    12.00 waktu setempat
c.    13.00 waktu setempat
d.    15.00 waktu setempat
e.    13.30 waktu setempat

12.  Jama berapa dilakukan pemungutan suara
a.    Jam 07.00 sampai 14.00 setempat
b.    Jam 07.00 sampai 12.00 setempat
c.    Jam 07.00 sampai 15.00 setempat
d.    Jam 07.00 sampai 13.00 setempat
e.    Jam 07.00 sampai 13.30 setempat

13.  Berapa minimal ukuan TPS
a.    8 x 10 m
b.    8 x 11 m
c.    8 x 12 m
d.    8 x 13 m
e.    8 x 14 m

14.  Syarat pemilih adalah...
a.    15 tahun atau sudah/pernah menikah
b.    16 tahun atau sudah/pernah menikah
c.    17 tahun atau sudah/pernah menikah
d.    18 tahun atau sudah/pernah menikah
e.    19 tahun atau sudah/pernah menikah

15.  Berapa maksimal jumlah pemilih dalam satu TPS
a.    400 orang
b.    500 orang
c.    600 orang
d.    700 orang
e.    800 orang

Baca Juga : Mengenang Seorang Pejuang Semarang SASTRO “BOPO BIYUNG” Pasukan Srobot AMRI Semarang

Jawaban :
1.    a.    UU No 10 Tahun 2016
2.    b.    Rabu, 23 September 2020
3.    d.    9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota
4.    e.    Pemilih berdaulat negara kuat
5.    c.    KPPS
6.    a.    Mencoblos surat suara
7.    c.    Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
8.    e.    Paku, bantalan/alas coblos
9.    e.    1 hari sebelum hari pemungutan suara
10.    a.    No urut, foto pasangan calon dan nama pasangan calon
11.    c.    13.00 waktu setempat
12.    d.    Jam 07.00 sampai 13.00 waktu setempat
13.    a.    8 x 10 m
14.    c.    17 tahun atau sudah/pernah menikah
15.    e.    800 orang

Jumat, 19 Agustus 2022

Mengenang Seorang Pejuang Semarang SASTRO “BOPO BIYUNG” Pasukan Srobot AMRI Semarang

Mengenang Seorang Pejuang Semarang SASTRO “BOPO BIYUNG” Pasukan Srobot AMRI Semarang


 
Masa tuanya ia habiskan untuk berwiraswasta. Barangkali masih ingat Jamu Jawa Merk “Bopo-Biyung” ?. Itu memang usaha mbah Sastromuljono (almarhum) setelah pejuang ini menikmati hari tuanya. Masa mudanya, ketika usianya masih 25 tahun (lahir th. 1906), ia memiliki perkumpulan Gerakan Saputangan Hitam. Sebuah kelompol silat bersenjata tajam untuk melawan Belanda. Namun terbongkar oleh Belanda dan Satromuljono yang semasa muda bernama Ngarpani langsung ditangkap Belanda serta di penjara di Hobiro (Hoofd Bureau) di jl. Bojong (kini kantor Polwil Jl. Pemuda, Semarang), lalu dipindahkan ke tangsi Jurnatan selama setahun. Lepas dari penjara, Ngarpani membuka usaha jamu Jawa Bopo-Biyung sambil tetap mengalami ilmu silatnya.

Baca Juga : Prof. Dr. Margono Soekarjo Ahli Bedah sekaligus Pejuang

Waktu itu, seorang Belanda mendirikan gerakan AI, Anti Indonesia, yang segera ditandingi gerakan Ngarpani yang mendirikan Pemuda Berani Mati. Namun sayang sekali lagi Ngarpani tertangkap. Untung bisa lolos tidak di “digul: kan serta teman lainnya. Bersama dokter Buntaram, pemuda ini dan Soedewo berjuang melalui barisan P.K.O.P, Penolong Korban Perang sampai Jepang datang. Suatu hari dipanggil oleh Nadasi, tukang pukul Ken Pe Tai Jepang dengan tuduhan membebaskan tawanan Indonesia di penjara Jepang. Lantang pemuda Ngarpani menjawab tegas : “Kalau tuan mau pukuli dan tidak cocok dengan siaran radio Tokyo yang menyatakan kedatangan Jepang sebagai saudara tua akan bekerja sama dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Itu semua ulah mulut bekas polisi Belanda yang cari muka, pangkat dan harta.

Saya mengaku ke Jepara, tapi berunding dengan Patih dan Bupati Soekahar untukmemintakan ampun tawanan yang nyata tak bersalah pada Dai Nipon”. Bagaimanapun juga, Ngarpani tetap dijebloskan penjara akibat fitnah kaum penjilat, pengkhianat bangsa yang mengetahui Ngarpani memang “orang pergerakan” yang gigih dan cinta bangsa. Proklamasi dikumandangkan, disambut oleh Ngarpani dan kawan-kawan dengan mendirikan Dewan Pimpinan AMRI, Angkatan Muda Republik Indonesia yang bermarkas di Jl. Bojong 85 Semarang.


Ngarpani bertugas di pasukan Serobot pimpinan Broto Jenggot. Di Semarang, Jepang dan Belanda masih merajalela. Ngarpani mendapat tugas untuk menjobloskan Belanda atau peranakan Belanda ke penjara serta merebut kekuasaan dari tangan Jepang. Tugas utama, bersama 5 orang pemuda minta kunci pada Jepang untuk membuka gudang barang milik Cina di Jl. Kedasih, dekat stasiun Tawang. Tugas itu berhasil dengan baik hingga dipercaya dengan tugas kedua membuka gudang juga milik Cina di Sukorejo dan Weleri. Isinya beras yang segera dibawa ke Semarang.

Perintah ketiganya datang dari Dewan Pimpinan AMRI yang minta Ngarpani mengadakan serbua umum ke markas Kido Butai Jatingaleh (sekarang asrama Kesatrian Jangli) untuk merampas senjata dari tangan Jepang. Tidak seluruhnya berhasil sebab Jepang hanya menyerahkan senapan-senapan kecil yang rusak. Selebihnya masih ditahan dengan alasan menunggu instruksi Nakamura Botai dari Magelang. Jam 03.00 dinihari markas BKR diserang Jepang, sedang tentara AMRI dan BKR yang kekurangan senjata sulit membalas. Tangal 14 oktober 1945, jam 07.00 pagi tembakan mortar dan senapan Jepang menggencar.

Peluru dan mortar banyak menimpa Seteran Miroto, tempat tinggal Ngarpani. Seorang anak bernama Mat Tohir bin Ayup terkena dileher, namun masih beruntung nyawanya bisa diselamatkan. Jam 15.00 sore, ketika pertempuran masih seru, Mr. Wongsonegoro, Gubernur Jawa Tengah yang mengenakan caping kropak dan slempang sarung dikawal oleh Djoko Soepardi anggota BKR meninjau front Seteran Miroto. “Bagaimana pak. Apa terus dilawan?” Tanya Ngarpani. Mr. Wongsonegoro menjawab tegas : “Terus dilawan. Merdeka !: “Merdeka Pak!. Merdeka!.” Sambut Ngarpani bangga.

Gaya Pejuang
Pertempuran itu berjalan begitu sengit, namun tak imbang. Seperti cerita Slamet Kahona, anak angakat Ngarpani yang selalu berada di samping ayahnya, perempuran paling seru di sekitar Kampung Kali, Kali Tumpang, HBS (sekarang SMA Neg. 1) dan Seteran Miroto dekat lapangnan Union (sekarang kantor Kecamatan Semarang Tengah). Di HBS, pasukan AMRI Slamet Kahona dan Ngarpani dipecundangi. Jepang rupanya bersembunyi di atas pohon-pohon asam dan mungur, sementara AMRI hanya berbekal dua senjata laras panjang dan sejumlah besar bamboo runcing hasil suwukan Kyai Subeki Parakan. Korban berjatuhan. “Dan Kali Tumpang, Pekunden, Seteran, serta Bojong dipenuhi mayat yang menggelembung, membusuk” kata Slamet Kahono.


Semarang berselimut bau mesiu, anyir darah, bau busuk. Langit seputar Semarang murung. Awan menggantung, malam bagai kopi kental dan suara ratap tangis keluarga korban mencekam selama pertempuran berkorban. Tanggal 17Jepang menyebarkan propokasi damai, meski sebenarnya itu tipu muslihat belaka. Dengan meminjam sedan perfect milik seorang Belanda, Yung yang juragan Bis Bos di Poncol, bersama beberapa rekan Ngarani mengumumkan ajakan damai Jepang keliling Semarang.

Tapi di Peterongan ia ditembaki Jepang. Juga di Bojog, beberapa butir peluru menerpa mobil itu, meski Ngarpani berkaok-kaok mengumumkan syarat perdamaian, dilarang saling menembak dan perletakan senjata kedua belah pihak. Jepang melanggar pengumumannya sendiri. Seorang AMRI gugur. Namanya Supardi bin Suparno. Pertempuran berkobar lagi, semakin sengit, semakin sadis. Tanggal 19 Belanda dan Inggris datang. Pertempuran berhenti setelah  lima hari penuh memekakkan telinga Semarang, menguras keringat, menyimbah darah dan air mata.

Kata Inggris dan Belanda, semua senjata AMRI harus diletakkan karena AMRI bukan tentara. Yang berhak hanya polisi. Dan siasat baru muncul. Anggota AMRI dirombak sedikit lalu menjadi Angkatan Muda Kepolisian. Markas Besar disepakati pindah ke Jl. Sayidan. Ngarpani mendirikan Ranting Markas Besar Angkatan Muda Kepolisian di Gedung Desto Obee, sebelah selatan Hotel Telomoyo, sekarang. Ingris tahu siasat ini dan melawan Angkatan Muda Kepolisian. Untung tertembak di depan Hotel Pavillion (kini Dibya Puri).

Bukan hanya itu, sebab sekutu makin menggila dengan serangan udara dan tank secara total. Pejuang kita tewas 30 orang. Sekutu memasuki kampong, memblokir jalan dengan tank-nya dan membati buta melepaskan tembakan. Rumah Ngarpani hancur luluh. Ngarpani dan Slamet, mengundurkan diri dan bergabung dengan tentara Hisbullah pimpinan KH Ibrahim di Kaliwungu. Karena senjata kurang lengkap, Ngarpani pindah bergabung dengan BPRI pimpinan Marsiman masih di Kaliwungu. Namun kesatuan itu setelah clash 1 tahun 1946 bergabung dengan BPRI Muntilan. Bersama Amat Kahar, Ngarpani juga pindah ke Muntilan. Belanda masuk dan Mat Kahar tewas tertembak. Tahun 1948, dengan kepandaian meramu jamu, Ngarpani bergabung dengan PPOI, Persatuan Pedagang Obat Indonesia pimpinan Pak Amat di Yogya.

Setahun kemudian Belanda masuk Yogya, Ngarpani ke Klaten dengan memberi bantuan pertolongan medis kepada gerilyawan yang menderita dengan ramuan jamu Jawa. Tahun 1950 setelah penyerahan kedaulatan, Ngarpani pulang ke Semarang, meninggalkan front Kebon Alas Manisrenggo, Klaten. Rumah di Seteran Miroto rata dengan tanah. Menyesalkah Ngarpani?. Tidak!. Itu resiko perjuangan. Dengan bekal kepandaian, Ngarpani meneruskan jamu Bopo biyungnya, sampai maut datang menjemput Ngapani tahun 1986 lalu, pada usia 80 tahu, hilang sudah seorang bunga bangsa yang dikenal sebagai Pak Sastro Bopobiyung..


Sumber : Majalah Krida. Edisi 168

Senin, 23 Mei 2022

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Gerakan Pemuda Ansor

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Gerakan Pemuda Ansor

 

Seperti tertuang dalam peraturan organisasi gerakan pemuda ansor tentang tata laksana organisasi bab tiga terkait tugas, wewenang dan tanggung jawab. Yang dimaksud peraturan tentang tata laksana organisasi adalah pedoman tata cara penyelenggaraan organisasi bagi pengurus setiap jenjang kepengurusan gerakan pemuda ansor sesuai dengan pd/prt. Namun dalam hal ini sekretariat pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan ampelgading ingin lebih mempertegas tugas dan fungsi ditingkatan anak cabang dan juga pimpinan ranting.

Baca Juga : Situasi Kongres PMII di Samarinda, Mengembalikan PMII Pada Fitrahnya

Hal ini dimaksudkan agar pengurus pac dan ranting lebih memahami peran dan fungsi pada masing-masing tugas yang sudah diberikan organisasi. Yang dimaksud pengurus dalam lingkup kecil pimpinan ranting adalah dewan penasihat, ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara serta lembaga-lembaga sesuai kebutuhan. Mari kita simak bersama-sama tugas, wewenang dan tanggung jawab seperti tertuang dalam BAB III pasal 4 :

Ketua

  1. Memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan organisasi dan kegiatan-kegiatan organisasi.
  2. Memimpin rapat harian dan rapat pleno
  3. Dalam hal memimpin rapat sebagaimana dimaksud ayat (2) bisa diwakilkan
  4. Dalam hal ini mewakilkan sebagaimana dimaksud ayat (3) langsung menunjuk salah satu wakil ketua secara lisan dengan memberitahukan kepada pengurus harian atau pengurus pleno lainnya.
  5. Memutuskan dan memegang kebijakan umum organisasi
  6. Mewakili atas nama organisasi ke luar ataupun ke dalam menyangkut segala hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi.
  7. Dalam hal mewakili sebagaimana dimaksud ayat (6) bisa diwakilkan.
  8. Dalam hal mewakilkan sebagaimana dimaksud ayat (7) ketua menunjuk seseorang atau beberapa pengurus secara tertulis dalam bentuk surat tugas yang ditanda tangani bersama sekretaris.
  9. Menggali sumber-sumber dana organisasi
  10. Dalam hal penggalian sumber dana sebagaimana ayat (9) ketua berhak menunjuk secara lisan kepada lainnya untuk minta bantuan.
  11. Selaku mandataris, ketua bertanggungjawab kepada konferensi dan rapat anggota


Wakil Ketua

  1. Membantu pelaksanaan tugas-tugas ketua
  2. Mewakili ketua ke luar atau ke dalam apabila mendapat tugas dari ketua sebagaimana dimaksud pasal (4) peraturan organisasi ini.
  3. Menentukan kebijakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lembaga
  4. Memberikan pembinaan kewilayahan organisasi pada jenjang dibawahnya sejauh tidak melampau PD/PRT
  5. Bertanggungjawan kepada ketua dalam hal pelaksanaan tugas dan wewenangnya.


Sekretaris

  1. Membantu ketua dalam penyelenggaraan organisasi dan kegiatan organisasi
  2. Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kesekretariatan.
  3. Mengatur, membagi dan mengkoordinasikan tugas wakil-wakil sekretaris
  4. Menyusun rumusan atau rancangan keputusan organisasi
  5. Bersama wakil-wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara menyusun perencanaan anggaran belanja rutin maupun incidental dan melengkapi perangkat kesekretariatan.
  6. Bersama ketua menandatangani surat-surat keputusan organisasi, peraturan organisasi dan surat-surat lain yang bersifat ke dalam maupun ke luar.
  7. Dalam hal penandatanganan sebagaimana dimaksud ayat (6) ini bisa diwakilkan kepada wakil sekretaris.
  8. Dalam hal mewakilkan kepada wakil sekretaris dilakukan secara lisan tanpa berkeharusan memberitahukan kepada pengurus lainnya.
  9. Dalam kondisi tertentu, penandatanganan sebagaiman dimaksud ayat (8) diatas ketua bisa menunjuk langsung wakil sekretaris secara lisan.
  10. Yang dimaksud kondisi tertentu dalam ayat (9) diatas adalah apabila sekretaris tidak ada atau kondisi lain yang dipandang perlu oleh ketua.
  11. Bertanggungjawan kepada ketua dalam hal pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

 

Wakil Sekretaris

  1. Membantu tugas-tugas sekretaris
  2. Menandatangani surat keputusan, peraturan organisasi, surat-surat yang bersifat ke luar ataupun ke dalam, dan wewenang sekretaris lainnya apabila mendapat mandat untuk mewakili dari sekretaris, ketua sebagaimana dimaksud pasal 6 peraturan organisasi ini.
  3. Membantu ketua atau wakil ketua dalam hal pembinaan wilayah dan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan lembaga sebagaiman dimaksud pasal 5 peraturan organisasi ini.
  4. Bertanggunjawab kepada ketua, sekretaris dalam hal pelaksanaan tugas dan wewenangnya atau tugas-tugas dan wewenang lainnya yang dimandatkan.


Bendahara

  1. Mengatur, mengendalikan dan mencatat keluar masuknya dana organisasi.
  2. Mengatur dan mengkoordinasikan tugas-tugas dengan wakil bendahara.
  3. Melaksanakan fungsi sebagai kepala urusan rumah tangga organisasi
  4. Menggali sumber-sumber dana organisasi dengan persetujuan ketua
  5. Mendisposisikan kepada ketua usulan anggaran yang diajukan oleh lembaga atau panitia yang diangkat oleh organisasi
  6. Mengeluarkan dana yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud ayat (5) diatas setelah mendapat persetujuan ketua
  7. Bertanggungjawan kepada ketua dalam pelaksanaan tugas-tugas dan wewenangnya.


Wakil Bendahara

  1. Membantu tugas-tugas bendahara
  2. Melakukan tugas dan wewenang bendahara apabila mendapat mandat dari bendahara, atau ketua
  3. Bertanggungjawab kepada bendahara, ketua dalam hal ini pelaksanaan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini.

Lembaga-lembaga

  1. Melaksanakan program organisasi yang telah diputuskan oleh pengurus harian
  2. Dalam pelaksanaan program organisasi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, jika dipandang perlu pengurus harian bisa membentuk panitia.
  3. Merumuskan dan mengkonsultasikan program kerja kepada ketua atau wakil ketua yang membidangi
  4. Mengajukan anggaran belanja kegiatan organisasi kepada bendahara
  5. Melakukan koordinasi dengan lembaga lain selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut rapat koordinasi antar lembaga
  6. Melakukan koordinasi dengan lembaga yang sama pada jenjang kepengurusan GP Ansor di bawahnya selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut rapat koordinasi inter departemen
  7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan organisai kepada ketua yang membidangi


Departemen-departemen dilingkup pimpinan anak cabang gp ansor kecamatan ampelgading :
Organisasi dan Kaderisasi

  1. Penguatan organisasi dengan diskusi-diskusi internal, pendirian ranting-ranting baru
  2. Mengawal masa khidmat pimpinan ranting
  3. Rancangan program kerja kaderisasi formal ansor yakni PKD & Diklatsar


Kajian Agama dan Idiologi

  1. Menyelenggarakan majlis dzikir dan sholawat rijalul ansor
  2. Merawat dan melestarikan amaliyah Nahdlatul Ulama


Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi

  1. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada anggota
  2. Mengupayakan ansor preneur yakni pengusaha yang berjiwa nahdiyin

Olahraga dan Seni Budaya

  1. Mengangakat budaya lokal ke pentas nasional
  2. Penyelenggaraan turnamen olahraga


Hubungan Masyarakat

  1. Menjadi media perantara antar struktural dan juga masyarakat luas
Situasi Kongres PMII di Samarinda, Mengembalikan PMII Pada Fitrahnya

Situasi Kongres PMII di Samarinda, Mengembalikan PMII Pada Fitrahnya

Kongres XI PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) usai sudah. Perhelatan akbar itu berhasil menyempurnakan AD/ART, menyusun program dan rekomendasi, serta menetapkan Drs. A. Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PB PMII periode 1994-1997. Meski pelaksanaan Kongres XI PMII berlangsung di GOR Sugiri, Samarinda 29 Oktober – 2 November 1994, tapi pembukaanya dilakukan di Istana Negara Wakil Presiden. Dan baru kali ini, Kongres Organisasi kepemudaan dibuka oleh Wakil Presiden Try Sutrisno yang biasanya hanya dibuka oleh seorang Menteri.

Muhaimin terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII mengantongi 57 suara dari 89 cabang PMII yang berhak memilih. Ia, menyisihkan saingan tunggalnya Musa Zainuddin. Pada awalnya, peta bursa kandidat Ketua Umum PB PMII mengerucut pada Muhaimin dan Effendy Choire. Tapi, berubah total sehari menjelang acara pemilihan. Lebih-lebih setelah mantan ketua umum PMII Iqbal Assegaf dan Ali Masykur Musa memunculkan nama Amin Said Husni, salah seorang Ketua PB PMII sebagai kandidat. Suara Jawa Timur yang sebagian besar pendukung Effendy Choire, akhirnya lari kepada Amin Said dan Muhaimin.

Demikian juga suara Sumatera, sebagian besar Jabar dan Kalsel yang asalnya mendukung Effendy Choire, lari ke Musa Zainuddin yang tak lain adalah tim suksesnya Effendy, setelah Musa mengiming-iming peserta tiket pulang dengan pesawat apabila memilih dia. Praktis dukungan Fendik, panggilan akrab Effendy Choire hancur total. Ia hanya mendapatkan 13 suara, Amin Said 11 suara, Musa Zainuddin 27 suara, Muhaimin 31 suara, Lukman Thahir 4 suara, Ridwan Ahmad 2 suara dan balnko 1 suara. Sehingga yang masuk nominasi ketua hanya Muhaimin dan Musa.

Baca Juga : Matematika Ria Bilangan dan Makna Lambang Bilangan

Akhirnya kongres PMII pertama di luar Jawa ini, berakhir dengan memilih Drs. A. Muhaimin Iskandar sebagai ketua Umum PB PMII. Tampilnya pemuda asal Jombang yang masih keponakan Gus Dur ini, tak lepas dari dukungan arus bawah. Terbukti kemunculannya sebagai kandidat ketua umum tidak mendapat dukungan dari para alumni PMII. Bahkan ia sempat diisukan anti pemerintah karena aktif di LSM dan kedekatannya dengan tokoh-tokoh berhaluan “keras”. Tapi dukungan arus bawah terhadapa dirinya justru semakin kuat.

Selama ini Muhaimin memang sangat dekat dengan tokoh-tokoh pro demokrasi seperti Gus Dur, Eros Jarot, Emha Ainun Nadjib dan tokoh-tokoh LSM yang lain. “Tapi bukan berarti saya anti pemerintah! Itu isu yang sengaja dihembuskan agar saya gagal jadi Ketua Umum PB PMII,” tanda jebolan Fisipol UGM. Meski tidak didukung oleh para alumni PMII, Muhaimin akan tetap menjalin hubungan baik dengan alumni “Bagaimanapun alumni ikut memiliki andil penting dalam membesarkan PMII, karena itu mereka tidak boleh dilupakan. Kekhawatiran jika saya menjadi ketua umum PB PMII, kemudian saya akan ‘mengusik’ ketenangan para alumni, harus dibuang jauh-jauh,”harapnya.

Mengenai konsep PMII masa depan, mahasiswa program S2 Magiste of Management IPWI Jakarta, menginginkan PMII kembali pada fitrahnya. “PMII ke depan harus memiliki peran yang lebih bisa dirasakan oleh masyarakat dan mampu mengoptimalkan peran masyarakat. Sehingga mereka terlibat secara sadar dalam proses pembangunan yang berkeadilan sosial,” ungkapnya. Untuk merealisasikan konsep itu dibutuhkan kader-kader yang tanggung. Bentuk pengkaderan yang “tambal sulam” dan tanpa mempertimbangkan faktor sosiokultural, sudah saatnya dirombak.

“Saya memiliki obsesi akan membuat semacam sekolah ilmu sosial untuk para kader yang telah mengikuti pengkaderan tingkat lanjutan. Dari sinilah kader-kader PMII nantinya siap didistribusikan sebagai kader pilihan,” tandas muhaimin. Selain itu yang masih terasa kurang dalam PMII sekarang ini adalah adanya linkage atau kaitan ke sampung yang kurang digarap secara maksimal. PMII masih terlalu berkutat dengan pola lama, yakni membina hubungan secara terbatas dengan suprastruktur (negara). “Linkage vertikal memang perlu, tetapi linkage horisontal juga tak kuang pentingnya. Dan yang tak kalah pentingnya, untuk membangu PMII masa depan, harus melakukan reinterpretasi terhadap aswaja, karena perubahan sosial berlangsung begitu cepatnya.

Reinterpretasi harus dilakukan setap saat. Juga tidak harus terjebak dalma model-model teolok klasik seperti Asy’ari, Maturidy, Mu’tazilah, Khawarij dan lain-lain. Reinterpretasi bisa menimba dari sumber-sumber perkembangan baru yang berkembang dengan cepat dalam agama dan sistem kepercayaan yang lain, sebab jika ideologi aswaja hendak menemukan relevansinya secara terus menerus dengan perkembangan masyarakat. Maka ia harus mengikuti pola inklusif pola terbuka kepada setiap rangsangan-rangsangan kreativitas yang berasal dari manapun sumbernya.


Sumber : Majalah Aula. Desember 1994

Kamis, 05 Mei 2022

Matematika Ria Bilangan dan Makna Lambang Bilangan

Matematika Ria Bilangan dan Makna Lambang Bilangan

Menafsirkan makna bilangan ternyata mengasyikkan bagi kita, terutama dalam mengisi waktu senggang. Setiap lambang bilangan mempunyai keunikkan dalam pengerjaan, baik secara perkalian pembagian maupun pengerjaan lainnya. Selain keistimewaan perlu diperhatikan tentang ciri-ciri makna dan nilai bilangan itu sendiri. Sering lambang bilangan di gunakan sebagai tolok ukur atau simbol-simbol lainnya terutama yang dapat dihitung. Pernahkan kita memikirkan bahwa setiap lambang bilangan itu mempunyai makna, terutama dalam hubungannya dengan hari kelahiran kita masing-masing.

Baca Juga : Ramuan Tradisional Obat Sakit Perut

Untuk memahami makna lambang bilangan kami menggunakan pendekatan matematik. Dengan pendekatan itu dimungkinkan ketepannya dapat diandalkan. Kita tahu tanggal bulan dan tahun kelahiran, tetapi hari apa kita dilahirkan? Sebelum menyinggung masalah hari lahir, kita perlu mengetahui beberapa sifat pengerjaan bilangan. Sifat pengerjaan tertentu dan pada bilangan tertentu pula, kita sering menjumpai cara yang paling mudah dan praktis. Cara yang paling mudah dalam pengerjaan pada bilangan tertentu adalah sebagai berikut :

1.    Lambang Bilangan Nol (O)
Lambang bilangan ini bila dikalikan dengan bilangan lain akan mendapatkan jawaban nol. Bila menempel pada bagian depan bilangan lain, bilangan itu kurang berfungsi. Bilangan ini hanya berfungsi bila menyertai bilangan lain dan menempati di tengah maupun di belakang. Bilangan nol pada kalender masehi sebagai kode hari sabtu.

2.    Lambangan Bilangan Satu (1)
Bila menempel di depan, ditengah ataupun di belakang kecuali pada lambang bilangan nol, bilangan ini sangat berarti dalam pembentukan bilangan lainnya. Bilangan satu bila dikalikan dengan bilangan lainnya sifatnya netral. Jawaban hasil perkaliannya hanya bilangan itu sendiri.  Bilangan satu bila berhimpit dengan bilangan itu sendiri (bilangan 11) menjadi bilangan yang istimewa dalam pengerjaan perkalian. Lambang bilangan  sebelas bila dikalikan dengan bilangan lain yang mempunyai puluhan akan mendapatkan cara pengerjaan yang istimewa.
Misalnya :

Pertama
11 X 11 = 121
Untuk mendapatkan hasil jawaban yang lebih mudah cara sebagai berikut;  bilangan sebelas bagian belakang kita pisahkan menjadi satu dan satu, bilangan satu dan satu ditambahkan yaitu jawabannya dua. Bilangan dua akan kita letakkan pada bagian tengah bilangan satu dengan satu tadi. Maka akan mendapatkan jawaban bilangan 121.

Kedua
11 X 13 = 143
Bilangan satu dan tiga kita renggangkan, satu di tambah tiga akan mendapat jawaban empat. Bilangan empat di tempatkan pada bagian tengah bilangan satu dan tiga. Jadi bilangan itu sekarang 143.

Ketiga
11 X 25 = 275
Bilangan dua dan lima di renggangkan. Bilangan dua di tambah lima jawabannya tujuh. Bilangan tujuh di tempatkan pada bagian tengah maka akan mendapatkan jawaban 275. Naah sekarang mudahkan ?

Keempat
11 X 111 = 1221
Cara untuk mendapatkan jawaban tersebut yaitu puluhan satu ditambah satuan satu jawaban dua. Ratusan satu di tambah puluhan satu jawaban dua. Bilangan dua (2) dan dua (2) di letakkan pada bagian tengah satu ratusan dan satu satuan. Maka akan mendapatkan jawaban 1221.

Kelima
11 X 1111 = 12221
Puluhan satu (1) di tambah satuan satu (1) jawaban dua (2), ratusan satu (1) di tambah puluhan satu (1) jawabannya dua (2) serta ribuan satu (1) di tambah ratusan satu (1) jawaban dua (2). Bilangan 222 di letakkan pada bagian tengah ribuan satu (1) dengan satuan satu.
Dengan demikian akan mendapatkan jawaban bilangan 12221.

3.    Lambang Bilangan Sembilan (9)
Pada pengerjaan perkalian bilangan sembilan ini, terdapat pula keistimewaan. Perkalian tersebut menunjukkan hasil akhir yang unik.
Bilangan sembilan jika dikalikan dengan bilangan sembarang kecuali bilangan no, hasil akhir tersebut apabila bilangan yang membentuk lambang bilangan baru itu dijumlahkan maka akan mendapatkan jawaban sembilan.

Contoh ;
9 X 2 = 18        1 + 8 = 9
9 X 4 = 36        3 + 6 = 9
9 X 23 = 207        2 + 0 + 7 = 9
9 X 13 = 117        1 + 1 + 7 = 9
9 X 88 = 792        7 + 9 + 2 = 18
            1 + 8 = 9

Dengan demikian lambang bilangan tertentu mempunyai keunikan dan misteri tersendiri. Sekarang bagaimana dalam hubungannya dengan hari kelahiran seseorang, apakah lambang-lambang bilangan itu dapat mengungkap hari kelahiran? Untuk itu ikutilah penjelasan sebagai berikut :

Pertama, bahwa anda harus tahu tanggal, bulan dan tahun kelahiran masing-masing dengan benar dan jangan kira-kira. Tanggal berapa, bulan apa, dan tahun berapa dilahirkan. Dalam hal tahun cukup di tulis dua  angka dari belakang.

Contoh ;
Agus lahir pada tangal : 25 Agustus 1957
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diatas, silahkan mengikuti kode bulan dan kode hari dibawah ini :

Dalam Kalender Masehi kita mengenal tahun kabisat dan bukan kabisat. Pada kode bulan dalam bulan tertentu mempunyai dua kode, maksudnya pada kode bagian depan  kode bulan bukan kabisat. Sedangkan bagian belakang kode bulan tahun kabisat.

Bulan,    
Januari  : 1/0
Februari : 4/3
Maret : 4
April : 0/1
Mei : 2
Juni : 5
Juli : 0
Agustus : 3
September : 6
Oktober : 1
Nopember : 4
Desember : 6

Hari, Sabtu Kodenya    : 0
Minggu : 1
Senin : 2
Selasa : 3
Rabu : 4
Kamis : 5
Jum’at : 6

Catatan :
Tahun kabisat adalah tahun yang pada bulan februarinya berumur dua puluh sembilan atau tahun yang bilangannya habis di bagi 4.

Kedua, setelah mengetahui kode bulan dan hari langkah selanjutnya menjumlahkan. Sedangkan bilangan yang dijumlahkan antara lain tanggal, kode bulan, dua angka dari belakang tahun kelahiran dan seperempat tahun. Dalam membagi seperempat tahun kadang-kadang sisa, nah sisa ini jangan diperhatikan atau biarkan saja. Setelah mengetahui kode dan cara menjumlahkan maka kita kembali pada hari lahir Agus di atas.

Arfan lahir tanggal : 25 Agustus 1957

Jawabannya :
15 + 3 (kode bulan) + 57 + 14 (seperempat dari 57) = 99
Bilangan sembilan puluh sembilan (99) ini dibagi 7 (jumlah hari ada 7) atau 99 : 7 = 28 sisa 1
Sisa ini kita cocokkan pada kode hari. Maka akan mendapatkan jawaban, bahwa Agus lahir Hari Minggu.

Contoh ;
Fandi lahir pada tanggal 29 Desember 1984 Hari apa Fandi lahir ?
Jawabannya :
29 + 6 (kode bulan tahun kabisat) + 84 + 21 = 140
140 : 7 = 20 sisa 0

Sisa ini kita cocokkan dengan kode hari. Pada kode bilangan 0 adalah hari Sabtu. Jadi Fandi lahir hari Sabtu. Naaah ini mudahkan, silahkan mencari hari kita masing-masing pada suatu saat pasti berguna untuk kepentingan administrasi.

Dengan tulisan ini ternyata lambang bilangan dapat kita manfaatkan untuk mencari hari lahir kita masing-masing.



Sumber : Majalah Krida. Edisi 193. Drs. Tumina