02 Juni 2024

Naharul Ijtima Mempertemukan Warga Kultural dan Struktural Nadhiliyin

Naharul Ijtima Mempertemukan Warga Kultural dan Struktural Nadhiliyin


LAZISNUBANGLARANGAN.OR.ID – Ahad 2/6/24 pengurus majelis wakil cabang kecamatan Ampelgading menyelenggarakan kegiatan Naharul Ijtima. Kegiatan ‘Naharul Ijtima’ merupakan iktiyar pengurus majelis wakil cabang kecamatan Ampelgading guna mempertemukan warga kultural dan structural Nahdliyin. Acara tersebut menjadi media untuk memberikan informasi yang actual mengenai perkembangan NU secara umum diwilayah kecamatan Ampelgading.

Baca Juga : BALO-BALO Kesenian Tradisional Tegal

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Baiturrohkhim Dusun Sidokare Utara Desa Sidokare mengundang setiap pengurus ranting, pimpinan banom dan warga Nahdliyin. Perkembangan terbaru yang sangat perlu diinformasikan berupa kendaraan mobil Ambulan hibah dari Bank Rakyat Inonesia (BRI) kepada  MWC NU Kecamatan Ampelgading yang dalam pengelolaanya diwadahi oleh lembaga kebencanaan. Mobil ambulan yang telah diserah terimakan pada tanggal 22/4/24 digedung sekretariat MWC NU Kec. Ampelgading.


Disampaikan juga bahwa “Naharul Ijtima” merupakan sebagai indikator eksistensi sebuah organisasi kemasyarakatan. Sebagai koordinasi lembaga seperti koin Lembaga Amil Zakat dan Infaq Shodaqoh (Lazisnu) dan lembaga Dakwah NU yang bertugas untuk pembinaan ASwaja dilingkungan masing-masing seperti musola-musola, TPQ, mengintat makin maraknya faham lain,” jelas Ketua Tanfidiyah MWC NU kecamatan Ampelgading, Bapak Untoro, S.Sos dalam sambutannya.


Ditambahkan pula bahwa peran Naharul ijtima juga harus mampu mendorong warga kultural dan struktural harus mampu mewarnai Nahdlatul Ulama dengan cara aktif di kepengurusan NU, lembaga atau badan otonom,’Pungkasnya,

BALO-BALO Kesenian Tradisional Tegal

BALO-BALO Kesenian Tradisional Tegal


e........ si Balo-Balo, si Balo Kembange Klapa
E........ si kembang klapa,megare nang wulan sura
PANCASILA dhasar Negara, sapa nglawan kelara-lara
Ari dendhang ala sayang saluluang

Kalimat dia atas adalah sebagian dari lirik lagu yang dinyanyikan oleh setiap Group Balo-Balo se Kotamadya Tegal pada tahun 90an. Balo-Balo yang dianggap sebagai Kesenian Tradisional Tegal, seperti keterangan bapak Saifun M Syam BA yang menjadi Kepala Kandepdikbud Kecamatan Tegal Barat pada waktu itu, sebenarnya adalah nama sebuah judul lagu yang lengkapnya adalah “Balo-Balo ratu ayu raja pulang” yang artinya mencari teman/mencari ilmu untuk bekal di hari kemudian. Namun lidah lidah masyarakat rupanya lebih fasih bila menyebut hanya dengan kata-kata “Balo-Balo”.

Kesenian daerah Tegal Balo-Balo pernah berkembang subur sewaktu zaman penjajan Belanda. Sehingga hampir di setipa kampung ada perkumpulan kesenian Balo-Balo. Tetapi sejak zaman penjajahan Jepang kesenian Balo-Balo tersebut sempat menghilang. Hal itu, seperti dikatakan oleh bapak Saifun mungkin saja karena fungsi kesenian Balo-Balo tersebut semula untuk melindungi para pejuang yang mengadakan rapat.

Baca Juga : Cara Budidaya Ayam Kampung

Maksdunya, di saat para pejuang sendang mengadakan rapat, justru saat itu para kelompok kesenian Balo-Balo beramai-ramai bermain Balo-Balo, sehingga perhatian pihak Belanda tertuju pada suara balo-balo tersebut. Sehingga setelah Indonesia merdeka kesenian balo-balo tersebut dianggap tidak berfungsi lagi.

Setelah sekian puluh tahukesenian balo-balo hilang dari kenangan masyarakat luas khususnya masyarakat Tegal, pada awal tahun 1983 atas prakarsa Seksi Kebudayaan Kandepdikbud Kodya Tegal, Bapak Saifun M Syam BA yang ditugasi untuk mencari kesenian yang pas untuk daerah Tegal, maka beliau memilih seni “Balo-Balo” yang tempo dulu sempat melekat di hati masyarakat Tegal.

Adapun dasar pemilihan itu ialah karena kesenian tersebut dulu sudah memasyarakat di daerah Tegal dan bahasanyapun dengan dialek Tegal, yang berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam kesenian Srakal maupun Rudad. Yang nota bene kesenian Balo-Balo justru dimainkan sesudah selesai permainan sakral. Apabila permainan Sakral sudah selesai, setelah istirahat sejenak salah seorang memberi komando untuk meneruskan permainan lagi yang di mulai sekitar pukul 24.00 sampai dini hari.

Dan itulah yang mereka sebut dengan kesenian “Balo-Balo”. Dengan menemui beberapa orang “sisa” pemain Balo-Balo yang kini masih hidup, bapak Saifun M Syam BA berhasil mengangkat seni Balo-Balo ke atas permukaan, dan kini dinyatakan sebagai Kesenian Tradisional Tegal. “Saya kira Kabupaten Tegal dan Kotamadya Tegal sama saja”, jawab pak Saifun kepada penulis ketika ditanyakan tentang “klaim” dari Kodya Tegal atas kesenian tersebut.

Sejak saat itu dengan tidak tanggung-tanggung satu Group Balo-Balo dibawa oleh Pemda Kodya Tegal dipentaskan di Taman Mini Indonesia Indah tanggal 21 Agustus 1983. Lebih-lebih dengan dukungan dan dorongan Walikota Tegal saat itu Samsuri Mastur SH, seperti pemberian seperangkat peralatan Balo-Balo, kini di Kotamadya Tegal bermunculan group Balo-Balo yang tidak kurang dari 15 group, dan bahkan mereka sudah sering diadu kebolehannya dalam lomba.

Tempo Dulu
Kesenian Balo-Balo yang pemain pokoknya terdiri 4 orang ditambah beberapa orang yang menyanyikan lagu secara koor, dulunya yang dimainkan oleh orang-orang tua. Itupun hanya terbatas pada kaum laki-laki. Kemungkinan, ini juga menjadi penyebab menghilangnya seni Balo-Balo. Sebab setelah para pemain itu jompo tidak ada lagi generasi penerusnya. Demikian dugaan bapak Saifun.

Bila mereka mengadakan pentas resmi konstum yang digunakan biasanya pakaian Hitam-Hitam ala pakaian adat Tegal kuno ditambah destar (ikat kepala) wulung. Ada juga kostum lain yang katanya sudah kena pengaruh kebudayaan Islam yaitu sarung, baju putih potongan Cina dan peci hitam.

Dalam pentas, bila mereka sudah asyik terbawa oleh suara instrumen yang serupa berupa “terbang” (istilahnya terbang Jawa), serta syair lagu yang mereka nyanyikan, diantara mereka ada yang terdiri untuk menari seperti pencak silat. Lebih-lebih bila sudah sampai pada irama puncak, kadang-kadang para penontonpun ikut bertepuk-tangan yang membuat suasana bertambah semarak.

Peralatan dan lirik Lagunya
Peralatan (instrumen) yang dibutuhkan untuk satu group Balo-Balo hanya berupa 4 buah terbang yang masing-masing punya nama dan fungsi berbeda.
1.    Terbang Induk, yang ukurannya tanggung dengan kayu pemantul suara yang agak panjang berfungsi sebagai komando.
2.    Terbang Kempling, yang lebih kecil berfungsi sebagai ritme.
3.    Terbang Kempyang dan
4.    Terbang Konteng yang berukuran besar berfungsi sebagai gas/gong dan kontra bas.
Satu set peralatan tersebut harganya paling murah sekitar....................... Rp. 75.000,00

Adapun syair dalam lagu yang dibawakan dalam seni Balo-Balo dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok A syairnya berisi nasehat, petuah, sedangkan kelompok B syairnya berisi sindiran, humor dan sebagainya. Sedang kata-kata yang digunakan pada satu bait masih ada kaitannya. Sebagai contoh syair dari kelompok A (baca syaiur pada awal tulisan ini).

Dalam lirik lagu tersebut bisa dilihat kaitan satu kata dengan kata yang lain. Bahkan mirip “wangsalan” dalam kesusasteraan Jawa. Misalnya kembang klapa (bunga kelapa) adalah manggar. Kata manggar digunakan pada kata berikutnya yaitu kata “megare”. Atau dalam lirik lain misalnya : E.............. wijil kecipir, kotor-kotor wadhahi cangkir dst. Kata wijil kecipir (isi kecipir) yaitu botor digunakan dalma kata kotor.

Sedangan kalimat asli yang “tempo doeloe” digunakan untuk senggakan atau perpindahan dari bait 1 ke bait 2 dan seterusnya yang masih sempat diingat oleh bekas pemain Balo-Balo tempo doeloe adalah :

Wilis-wilis kuning widadari mana-mana (2x)
Aduh bapak lara temen (2x(
Larane wong kena guna-guna
Ratu ayu raja pulang (3x).

Biasanya kalau syair lagu sudah habis, yang berarti permainan sudah seleai, tiba-tiba di antara mereka ada yang menyahu dengan suara melengking, E.... ana maning? (E........... ada lagi ?) Pertanyaanya tersebut kemudian dijawab, dan secara sepontanitas digubah menjadi sebuah syair lagu, seperti :

E........... anak maning, ana jaket manjing warung.
Jakete jaket ABRI, warung warunge desa.
Ana ABRI manjing desa, rakyat seneng sejahtera.

Begitu syair itu selesai, maka disahut lagi dengan pertanyaan E...... ana maning ? Maka terjadilah balas membalas dalam sebuah lagu sepeti : “berbalas pantun” sehingga permainan Balo-Balo nyaris tak terhenti sampai pagi.

Balo-Balo Masa Kini
Kalau group Balo-Balo tempo doeloe pemainnya terbatas kaum tua dan hanya kaum laku-laki maka group Balo-Balo masa kini sudah jauh berbeda. Sekarang di Kotamadya Tegal sudah bermunculan group Balo-Balo remaja. Bahkan kata pak Saifun M Syam BA, SMA Negeri I Kodya Tegal sudah mempunyai group Balo-Balo yang pemainnya terdiri dari siswa-siswa sekolat tersebut.

Tidak hanya itu saja group Balo-Balo masa kini pemainnya tidak terbatas kaum lelaki saja tetapi kaum Hawapun sudah ikut membaur di dalamnya. Begitu juga dengan syair lagu yang dinyanyikan, sudah banyak gubahan syair yang berisi pesan-pesan Program Pemerintah atau disesuaikan dengan situasi dan keadaan. Sehingga dengan begitu antara pemain Balo-Balo dengan penontonnya lebih mudah terbawa ke arah komunikasi, yang akrab.


Sumber : Majalah Krida 171

11 Mei 2024

Cara Budidaya Ayam Kampung

Cara Budidaya Ayam Kampung

 

Permintaan daging ayam kampung yang cukup besar memberikan peluang bisnis yang menggiurkan untuk budidaya ayam kampung secara intensif. Ayam kampung biasa dibudidayakan oleh peternak di Indonesia dan mencari makan sendiri. Namun cara ini dipandang masih kurang bernilai ekonomis jika tujuan pemeliharaan untuk profit oriented. Oleh karena itu pola pemeliharaan ayam kampung secara intensif yang mendatangkan keuntungan sebagai sebuah bisnis. Agar usaha budidaya ayam kampung secara intensif dapat berhasil, diperlukan manajemen dan tata kelola yang baik dan benar. Berikut kami paparkan mulai dari cara pembuatan kandang, cara pemeliharaan, cara pemberian pakan, dan juga pemilihan bibit ayam kampung.

Cara Pembuatan Kandang
Kandang adalah tempat bagi ayam yang akan kita budidayakan. Fungsi untuk bermalam saja dan dapat pula sebagai tempat aktivitas sehari-hari hingga tiba masa jual. Yang harus diperhatikan dalam membuat kandang ayam adalah harus cukup mendapat sinar matahari, cukup mendapat angin atau udara segar serta ukurannya sesuai dengan jumlah ayam yang akan kita pelihara didalamanya (untuk tiap meter persegi untuk 6 ekor ayam dewassa atau 16 ekor ayam remaja atau 100 ekor anak ayam). Dalam membuat kandang tidak perlu mahal atau indah, cukup dari bahan-bahan sederhana seperti kayu, bambu, genting, papan dan lain-lain.

Baca Juga : Profil singkat Ky Abu Joharudin Bahry, M. Hum

Yang penting kuat dan memenuhi syarat perkandangan. Sedangkan berdasar sistem lantainya maka kandang untuk ayam kampung dapat di bagi menjadi dua :
a.    Kandang sistem lantai litter. Kandang bertumpu pada tanah yang dipadatkan atau disemen lalu ditebarkan kulit padi pada lantai itu setebal 6 cm. Sistem ini banyak digunakan pada kandang ayam kampung serta bisa digunakan juga untuk anak ayam yang dipelihara induknya sendiri.
b.    Kandang dengan lantai cage. Kandang ini tidak bertumpu langsung pada tanah tapi disela dengan ruang penampung kotoran ayam dan setelah itu terdapat lantai bambu berlubang-lubang. Kandang model litter maupun cage dapat dibuat bertingkat.

Cara Pemeliharaan Ayam
Untuk pemeliharaan ayam sendiri pada dasarnya ada 3 cara :
a.  Pemeliharaan Extenif. Untuk cara yang pertama, kita cukup membiarkan ayam yang dipeliharanya untuk tetap hidup tanpa pertimbangan ekonomis.
b. Pemeliharaan Semi Intensif. Pada cara ini pemilik sudah mulai menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan produksi ternaknya.
c. Pemeliharaan Intensif. Pemilik dalam hal ini sepenuhnya campur tangan sangat berperan dalam kehidupan ternaknya. Perhitungan ekonomis sangat diperhatikan sehingga keuntungan yang diperolehnya akan semakin besar.

Secara umum hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam pemelihararan ayam kampung antara lain :
a. Tujuan pemeliharaan (untuk diambil daging atau telurnya) yang berkaitan dengan jenis-jenis ayam yang dipelihara harus ditentukan lebih dahulu.
b.  Makanan dan pemberian makanan yang berhubungan erat dengan tingkat produktifitas ayam.
c. Penyakit dan cara pencegahan penyakit. Hal ini sangat penting karena umumnya kegagalan pemeliharaan ayam disebabkan karena adanya serangan penyakit-penyakit ayam yang ganas.
d. Pengelolaan hasil dan pengembangan usaha. Hal ini berkaitan dengan kemajuan usaha yang dilakukan dalam bidang peternakan ayam.

Cara Pemberian Makanan yang Baik
Ransum (bagian makanan  yang sudah ditentukan takarannya untuk setiap orang atau setiap ternak) ayam kampung sebenarnya bisa dibuat sendiri bisa juga membeli ransum jadi yang banyak dijual ditoko-toko peternakan. Ransum jadi untuk ayam ras juga bisa digunakan untuk ayam kampung. Sedangkan ransum buatan sendiri dapat mempergunakan formula berikut ini :

Sedang jumlah ransum yang diberikan dapat dibagi sebagai berikut :
a.    Umur ayam dalam minggu pertama sampai minggu ketiga 30 gram per ekor per hari.
b.    Umur ayam dalam minggu ketiga sampai minggu ke enam 60 gram per ekor per hari.
c.    Setelah itu jumlah ransum yang diberikan 80 gram per ekor per hari sampai menjelang bertelur.

Cara Pemilihan induk yang baik dan saat mengawinkannya
Pemilihan induk yang baik bisa dilihat dari :
a.    Bentuk  luar, sehat tegap, penampilannya lincah, gesit, mata bulat bening dan bercahaya, rongga perut elastis dan bulu mengkilap serta tidak ada cacat pada tubuhnya.
b.   Berdasarkan catatan, dipilih calon induk yang mempunyai pertumbuhan cepat, produksi telur tinggi, daya tetas tinggi dan tidak punya sifat suka mematuk temannya (kanibal).
Saat mengawinkan setelah ayam berumur  6 bulan dengan perbandingan 1 pejantan untuk 10 betina. Yang penting diperhatikan adalah mengistirahatkan pejantan selama 1 minggu dengan jalan memisahkan dari ayam betina setelah selama 1 bulan dicampur dengan ayam-ayam betina.



Sumber : Majalah Krida 15

10 Mei 2024

Profil singkat Ky Abu Joharudin Bahry, M. Hum

Profil singkat Ky Abu Joharudin Bahry, M. Hum

 

Gelaran konferensi cabang XVI Nahdlatul Ulama kabupaten Pemalang telah usai, Rois Syuriah dan Tanfidziyah juga sudah terpilih. Mundur sejenak pada tahapan konferensi ke XVI yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2024, panitia konferensi meminta kepada perwakilan MWC se Kabupaten Pemalang untuk mengirimkan surat usulan anggota ahlul halli wal’aqdi. 

Ahlul halli wal aqdi merupakan institusi khusus yang berfungsi sebagai badan legislatif yang ditaati, berisi orang-orang berpengaruh dalam jamiyyah NU, dibentuk karena keperluan khusus pula. Dari gelaran konferensi terpilih sebagai Rois Syuriah Pengurus Cabang NU kabupaten Pemalang KH. Chusnan Tafsir.

Baca Juga : Halal bi Halal dan Pelantikan Bersama NU Desa Banglarangan 

Sementara terpilih sebagai ketua tanfidziyah masa khidmat 2024-2029 Ky. Abu Joharudin Bahry, M. Hum (Gus Bahry) yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris. Ini dia profil singkat Gus Bahry

Nama lengkap : Abu Joharudin Bahry, S.Pd.I, M. Hum
Tempat tanggal lahir : Pemalang, 27 Mei 1979
Pendidikan : Pascasarjana Sejarah dan Kebudayaan Islam Konsentrasi Islam Nusantara
Alamat : Jl. Desa Mengori RT 06 RW 02 Kabupaten Pemalang

Riwayat Pendidikan
1.    Sekolah Dasar Negeri 01 Mengori Pemalang
2.    Sekolah Menengah Pratama Hasyim ASy’ari PEmalang
3.    Madrasah Aliyah Nurul Firdaus Grobogan
4.    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
5.    Sekolah Tingga Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta (Pascasarjana)

Riwayat Pekerjaan
1.    Guru SMP Al Manshuriyah
2.    Penyelenggara Kejar Paket C Ponpes Al Manshuriyah
3.    Kepala SMP Al Manshuriyah
4.    Kepala MA Al Manshuriyah

Riwayat Organisasi

1.    Departemen agama dan ideology pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan pemalang  mh 2007-2010
2.    Wakil sekretaris pimpinan cabang lembaga pendidikan ma’arif nahdlatul ulama kabupaten pemalang mh 2008-2013
3.    Anggota dewan penasehat pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan pemalang mh 2010-2013
4.    Anggota dewan penasehat pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan pemalang mh 2013-2016
5.    Departemen agama dan ideology pimpinan cabang gerakan pemuda ansor kabupaten pemalang mh 2010-2014
6.    Anggota dewan penasehat pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan pemalang mh 2016-2018
7.    Anggota dewan instruktur pimpinan anak cabang gerakan pemuda ansor kecamatan pemalang mh 2016-2020
8.    Departemen pendidikan dan latihan pimpinan cabang persatuan guru nahdlatul ulama (PErgunu) mh 2018-2023



28 April 2024

Halal bi Halal dan Pelantikan Bersama NU Desa Banglarangan

Halal bi Halal dan Pelantikan Bersama NU Desa Banglarangan


LAZISNUBANGLARANGAN.OR.ID – Sabtu (27/04/24) Pengurus Ranting Nadhlatul Ulama (PRNU) Banglarangan Kecamatan Ampelgading, Kab. Pemalang masa khidmat 2024-2029 dilantik oleh PCNU melalui MWC NU Ampelgading. Sebelumnya, pengurus yang dilantik telah melalui proses Musyawarah Ranting (Musran) untuk tingkat kepengurusan Ranting NU.

Pelantikan yang dibungkus dalam acara Halal bi Halal bersama badan otonom sekaligus pelantikan pimpinan ranting gp ansor, ipnu-ippnu desa Banglarangan. Dalam surat keputusan pengurus cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Pemalang nomor : 324/PC/A.II/H-23/4/24. Ucapan terimakasih  atas pengabdian dan pemberhentian dengan hormat pengurus ranting NU masa khidmat 2018-2028. 

Lihat Juga :  Check List Kelengkapan Persyaratan Pengajuan Surat Keputusan Ranting NU

MWC NU dalam sambutannya menitipkan pesan bahwa pengurus harus bisa dalam bekerja sama, berbagi tugas, legowo dan saling memahami, agar kepengurusan dapat bermanfaat bagi umat, pungkas Bpk. Untoro. Bekerja sama tidak hanya dalam satu organisasi, tetapi antar badan otonom sehingga tercipta harmonisasi keberlangsungan. 

Pelantikan  ini juga mengamanatkan kepada pengurus ranting nahdlatul ulama desa Banglarangan, untuk melaksanakan tugas-tugas kepengurusan nahdlatul ulama dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga nahdlatul ulama. Keputusan yang ditetapkan Rais Ky. Musthofa KS, Katib Habib Muhdhor Assegaf dan tanfidziyah NU kabupaten pemalang KH. Muhlasin selaku ketua dan sekretaris Abu Joharudin Bahry, M. Hum, berlaku mulai tanggal 27 April 2024 M sampai dengan 29 April 2029.

Berikut Susunan Pengurus Ranting NU Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Masa Khidmat 2024 – 2029.

Syuriah
Rois  : Drs. Ky. Masrur
Wakil Rais : KH. Abdul Hakim
Katib : Dupri
Wakil Katib : Karsadi
A’wan : Caryono
Mursidin

Tanfidziyah
Ketua : Agus Turmudli
Wakil Ketua : Rochim BC

Sekretaris : Khusdi Sultoni, S.Pd
Wakil Sekretaris  : Fandi Firmansyah

Bendahara : Asdu Makmur
Wakil Bendahara : Kartono

Lembaga-lembaga
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
Iqbal Rizaq, S.Pd
Asep Maulida, S.Pd.I

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU)
M. Khalimin
H. Wahyono, S.Pd

Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU)
Riyanto
Mahratun

Lembaga Perekonomian NU (LPNU)
Riyan Rusmono
Marsono, S.Pt

Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh NU (LAZISNU)
Giyarto, S.Pd
M. Jaffar


Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU)
Ust. Ali Romadhon
Agus Sulthon