14 Juni 2025

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pemuda Ansor

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pemuda Ansor

Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes dan masih banyak lagi yang lain. Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisional. Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahlil, talkin, taqlid, ijtihad, mazhab dan masalah furuiyah lainnya. Tahun 1924 K.H. Abdul Wahid membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (pemuda tanah air). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Abdullah Ubaid (Kawatan) sebagai Ketua dan Thohir Bakri (Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Abdurrahim (Bubutan) selaku sekretaris. Setelah Syubbanul Wathan dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. 

Baca Juga : Perbedaan Mendasar Struktural Nahdlatul Ulama Dengan Badan Otonom

Maka pengurus membuat seksi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan dengan sebutan “ahlul wathan”. Sesuai kecenderungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaiman organisasi pemuda lainnya. Setelah NU berdiri (31 Januari 1926), aktivitas organisasi pemuda pendukung K.H. Abdul Wahab (pendukung NU) agak mundur. Karena beberapa tokoh puncanya terlibat kegiatan NU. Meskipun demikian, tidak secara langsung Syabbanul Wathan menjadi bagian (onderbouw) dari organisasi NU. Atas inisiatif Abdullah Ubadi, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudian tangal 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatu Ulama (ANO). Meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal organisasi belum tercantum dalam struktur NU, hubungannya masih hubungan personal. 

Ansor dilahirkan dari Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi “konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara transional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keaagamaan yang bergerak di bidan pendidikan, pembinaan mubaligh, pembinaan kader. K.H. Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan K.H. Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam. Dua tahun setelah perpecahan itu, para pemuda yang mendukung K.H Abdul Wahab yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO). 

Nama Ansor ini merupakan saran K.H. Abdul Wahab sekaligus Guru besar kaum muda saat itu yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah bejasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang terbentuk disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, sebagai penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor). 

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saati itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departmen) pemuda NU dengan pengurus antara lain : Ketua H.M Thohir Bakri, Wakil Ketua Abdullah Oebadyd, Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam (tangal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Ansor). Dalam perkembangan secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). 

DalamKongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertama kalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namanya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai salah satu jalan di kota Malang. Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe. Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945-1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar sambutan posifit dari K.H Wachid Hasyim menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 1949 lahir kesepekatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih populer disingkat GP Ansor).

GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memilik 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) dibawah koordinasi 34 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat Desa. Ditambah dengan kemampuan mengelola keanggotaan khusus Banser (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat. Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkemabgan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalanan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang strategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional. Perubahan merupakan keniscayaan yang pasti terjadi dalam, kehidupan kemajuan teknologi terutama teknologi komunikasi menyebabkan laju perubahan terlihat semakin cepat, akibatnya keadaan pasa masa mendatang semakin sulit diramalkan. 

13 Juni 2025

Tanaman Bonsai

Tanaman Bonsai

Pada prinsipnya semua jenis tanaman dapat dibuat bonsai, terkecuali tanaman Jeruk maupun Flamboyan, memang lebik baik bila dijadikan bonsai adalah tanaman tahunan, bukan tanaman semusim. Misalnya : pohon asam, pohon beringin, Jambu Biji, Sawo dan lain-lain. Dengan memotong akar utama untuk dijadikan bonsai kurang sesuai dengan persyaratan perkerdilan. Adapun perkerdilan dilakukan dengan menghambat pertumbuhan akar utama, akan tetapi bila akar utama dipotong kurang memenuh etika bonsai, karena yang tumbuh tinggal akar cabang bonsai yang baik adalah bonsai yang memiliki akar utama, dengan cara hanya memotong akar-akar cabang.

Baca Juga : Pembuatan Kandang Bekicot

Adapun maksud mengikat dengan  kawat agar bibit bonsai yang baru kita tanam itu tidak goyah, yaitu pangkal pohonnya kita ikat dengan kawat tembaga pada sepotong bambu yang ada dibawah pot, melalui lubang pot. Kelak apabila pohon-pohon itu tumbuh dengan baik dan tidak roboh, kawat pengikatnya bisa dilepas. Bonsai sendiri berasal dari kata, bon : jambangan, sai : pohon, bonsai berarti pohon yang ditanam dijambangan. Bonsai mempunyai pengertian pohon kerdil didalam pot sebagai hasil pengerdilan dan training (proses penyempurnaan bentuk pohon) yang pada umumnya memerlukan waktu bertahun-tahun. 

Tidak setiap pohon yang kerdil didalam pot dapat dinamakan bonsai, hanya jika diusahakan penyempurnaannya terutama bentuknya, maka ia dapat disebut bonsai, karena untuk disebut bonsai, pohon yang bersangkutan harus memenuhi 3 syarat :

1.    Bentuk ; Wajar, sesuai dengan bentuk-bentuk jenis tanaman yang bersangkutan yang tumbuh di alam bebas, serta ada keseimbangan, terutama dalam pertumbuhan dahan-dahannya.

2.    Ukuran ; Kecil atau relatif kecil (kerdil) disebut relatif kecil karena ada juga bonsai yang terbuat dari jenis tanaman tertentu berukuran cukup besar yaitu ± 1½ m. Akan tetapi mengingat bahwa saudara-saudaranya sejenis yang tumbuh dialam bebas, pada umumnya mencapai tinggi sekita 20 m, maka yang berukuran ± 1½  ini tergolong kerdil juga.

3.    Umur ; Tua, biasanya berumur belasan tahun, puluhan, bahkan ratusan tahun.

Kalau kita kembali melihat 3 syarat diatas, mestinya pengertiannya tidak bisa, karena ditanam diluar pot (tanah biasa) berarti pertumbuhan tanaman khususnya akar tidak dapat dibatasi. Meskipun bonsai dapat diusahakan bahan dengan pot saja,misalnya batu karang.

Jadi tempat yang biasa untuk menanam bonsai adalah, Bata yang permukaannya bercelah-celah (berpori-pori), dan Terakhir adalah pot yang dangkal.


Sumber : Majalah Krida 160

09 Juni 2025

Pembuatan Kandang Bekicot

Pembuatan Kandang Bekicot

Kandang dibuat dengan mempergunakan pasangan batu merah. Bentuknya empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m dan tinggi 60 cm. Ukuran tersebut dapat pula diperbesar. Dasar kandang berupa tanah yang gembur. Jarak pasangan batu bata dibuat renggang sehingga ada celah-celah 0,5 cm untuk lubang ventilasi sekaligus sebagai jalan bagi anak-anak bekicot.

Untuk menempatkan makanan didalam kandang dibuat para-para dari bahan kayu atau bambu. Biasanyanya dibawah para-para tersebut bekicot bertelur. Setelah telur menetas, anak-anaknya akan merayap keluar melalui celah-celah mencari tempat yang luas. Disekitar kandang disediakan pelataran yang lebih luas agar anak-anak bekicot dapat berkeliaran dengan bebas.

Baca Juga : Matematika dan Jari Tangan

Pelataran kandang ditanami ketela rambat atau sayuran sehingga bekicot dapat hidup lebih nyaman. Untuk mencegah bekicot agar tidak melarikan diri maka batas tempat pemeliharaan harus dipagar dengan tembok seperti kandang kebun. Kandang induk ditutup dengan anyaman bambu untuk menghindari terik matahari.

Pembuatan Kandang dari Bahan Batu Merah ; Bila ingin memiliki lebih dari satu kandang, sebaiknya dibuat secara seri. Ini akan lebih menghemat bahan yang dipergunakan. Prinsip pembuatannya sama seperti pada kandang induk tunggal. Yang penting letak kandang tersebut dibuat memanjang kearah timur barat.

Kandang dari Bambu ; Pemeliharaan bekicot ditempat sempit dapat di lakukan di kandang yang terbuat dari bambu. Bentuk dan ukurannya seperti kandang batu. Agar lebih awet kerangka kandang dibuat dari kayu atau bambu yang tua. Kemudian dindingnya berupa bilah-bilah bambu yang dipaku pada rangkanya.

Jarak bilah bambu satu dengan yang lain 0,5 cm agar anak-anak bekicot dapat merayap keluar. Pagar untuk menempatkan makan juga dibuat seperti pada kandang batu merah. Selain itu disekitar kandang juga disediakan pelataran yang ditanami sayuran.


Sumber : Majalah Krida. Edisi 205. Hal 73

08 Juni 2025

Matematika dan Jari Tangan

Matematika dan Jari Tangan

Pada setiap selesai ujian ataupun Tes dari siswa satu kelas atau satu sekolahan, satu Kecamatan, nilai yang membanji yang diperoleh siswa untuk bidang studi Matematika dibawah 5 atau bahkan 4. Hal ini telah lama terjadi dari tahun ke tahun. Mengapa bisa demikian ?

Juga banyak orang berpendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang sukar dan tidak menarik. Benarkan pendapat ini ?

Baca Juga : Mengenal Listrik Tenaga Surya 

Salah satu penyebab ke dua hal di atas adalah karena tidak ada atau kurangnya minat siswa, untuk suka belajar matematika. Karena siswa kurang atau tidak ada minat untuk belajar matematka menyebabkan siswa kurang menekuni pelajaran matematika, maka tidak aneh kalau nilai mereka untuk bidang studi matematika rendah.

Sebagai seorang pendidik khususnya guru matematika di tuntut untuk dapat menumbuhkan minat siswa untuk suka belajar matematika. Dengan adanya minat siswa untuk belajar matematika mereka akan suka dan tertarik untuk mempelajari matematika, sehingga diharapkan prestasi siswa akan meningkat. Adapun salah satu cara untuk menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran matematika adalah dengan jalan mengajarkan matematika melalui permainan matematika. Diantara permainan matematika itu dalah permainan matematika dengan jari tangan. Mari  kita simak bersama-sama :

1.    Mengalikan Bilangan-bilangan 1 Sampai 10 dengan Bilangan 9

Hadapkan tangan ke kita. Beri nomor, untuk ibu jari tangan kiri, nomor 2 untuk telunjuk tangan kiri, ...., nomor 5 untuk kelingking tangan kiri, nomor 6 untuk kelingking tangan kanan, .........., nomor 10 untuk ibu jari tangan kanan. Kemudian kita akan mengalikan bilangan 9 dengan bilangan-bilangan 1 sampai 10.

Contoh : 3 x 9 = 27, 5 x 9 = 45, 8 x 9 = 72.

Caranya kita tinggal menekuk jari bernomor yang kita inginkan. Kita tuliskan jumlah jari sebelum tekukan dan jumlah jari sesudah tekukan. Dalam contoh 3 x 9 = 27 ; yaitu jari sebelum tekukan jumlahnya dua (2) dan jari sesudah tekukan jumlahnya tujuh (7). Untuk Yang 5 x 9 = 45, jari sebelum tekukan jumlahnya empat (4) dan jumlah jari sesudah tekukan lima (5). Begitu pula untuk yang 8 x 9 = 72, jumlah jari sebelum tekukan tujuh (7) dan jumlah jari sesudah tekukan dua (2).

2.    Mengalikan Bilangan-bilangan 6 Sampai 10

Tangan membelakangi kita. Baik tangan kanan maupun tangan kiri, mulai dari ibu jari sampai kelingking diberi nomor masing-masing dari 6 sampai 10. Sekarang kita akan mengalikan bilangan-bilangan 6 sampai 10.

Contoh : 6 x 7 = 42;  6 x 8 =  48;  8 x 9 = 72.

Caranya adalah demikian. Angka yang kita inginkan itu berapa. Maka mulai dari angka 6 sampai angka yang kita kalikan ditekuk baik tangan kiri maupun tangan kanan. Kemudian gabungkan antara jari tangan kiri yang ditekuk dengan jari angan kanan yang ditekuk. Jumlah jari yang ditekuk itu merupakan angka puluhan. Sedang jari tangan kiri dan jari tangan kanan yang tidak ditekuk dikalikan. Hasil dari perkalian itu di jumlah dengan angka puluhan.

Contoh : 6 x7 = 42; jumlah jari yang ditekuk adalah 3 berarti 30 sedang jari yang tidak ditekuk 4 dan 30 dikalikan 4 x 3 = 12 kemudian jumlahnya 30 ÷ 12 = 42. 

3.    Menghafalkan Nilai Sinus dan Cosinus Pada Suhu 0 sampai 90 derajat.

Untuk ini hanya digunakan satu tangan. Adapaun caranya adalah demikian. Mulai dari ibu jari sampai kelingking diberi nomor 0,1,2,3,4. Kemudian di depan nomor diberi tanda akar dan di depan tanda akan diberi angka ½ akan menghasilkan berturut-turut 0, ½, ½ V2, ½ V3, 1. Besar derajatnya dimulai dari 0°, 30°, 45°, 60°, 90°. Untuk harga-harga sinus dimulai dari ibu jari menuju kelingking.

Sedang harga-harga cosinus dimulai dari kelingking menuju ibu jari.

Inilah beberapa contoh memanfaatkan jari tangan kita untuk mempelajari matematika sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat siswa untuk suka belajar matematika. Selamat mencoba,mudah-mudahan berhasil !!!.


Sumbe : Majalah Krida Edisi 184

02 Juni 2025

RISALAH KURBAN

RISALAH KURBAN

Kurban, sebagai ajaran yang penuh makna, Nabi lbrohim alaihi salam yang hendak berkurban anaknya lsmail alaihi salam kemudian di ganti oleh Allah SWT dengan hewan berkaki empat. Pada hakikatnya merupakan sindiran pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita kepada manusia seperti yang telah terjadi pada masa peradaban Mesir kuno, juga yang pernah terjadi di kerajaan Aztec dan Maya, daerah Meksiko serta Goatelama Amerika tengah. 

Hewan Kurban pun tidak di letakkan atau di lemparkan pada tempat sebagai penyerahan kepada 'Tuhan', melainkan di bagikan kepada manusia untuk di manfaatkan sebaik mungkin.  Dengan demikian, makna kurban di samping mengandung dimensi ketuhanan juga dimensi kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan terlihat dari distribusi daging kurban kepada yang berhak. Sementara dimensi ini sendiri, tidak pernah memiliki nilai apapun di hadapan Allah SWT bila tanpa di sertai dengan landasan taqwa pada Nya. 

Baca Juga : Kapan Puasa, Idul Fitri dan Idul Adha Menurut NU ???

Artinya, implementasi solidaritas sosial yang di wujudkan melalui kurban itu dalam rangka menunaikan anjuran Rasulillah SAW. Kurban diniatkan hanya mencari ridlonya, penuh keikhlasan, bukan di maksudkan mencari popularitas, ingin di puji, di sanjung ataupun di agungkan.  Kurban adalah mengarah pada kemanusiaan untuk ketuhanan. Lebih dari itu, nilai pembagian daging kurban kepada manusia yang berhak jika diambil makna yang lebih dalam lagi, adalah merupakan upaya psikologis kesenjangan sosial, kaya - miskin, makmur - melarat.

Ibadah kurban sebagai wahana hubungan kemanusiaan yang di landasi oleh sense of belonging, sehingga menumbuhkan kasih sayang antar sesama. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dapat dekat dengan tuhannya bila ia mendekati saudara saudaranya yang berkekurangan. Islam tidak memerintahkan manusia untuk membunuh hewan di altar pemujaan, di dalam hutan, di tepi lautan dan di sungai,  lalu dagingnya di serahkan kepada  Tuhan, sebagaimana dalam upacara upacara pemujaan dalam agama agama lain. 

Bila puasa mengajak anda merasakan lapar seperti orang-orang miskin, maka ibadah kurban mengajak mereka untuk merasakan  kenyang seperti anda. Semoga para pemimpin kita, utamanya di kabupaten Pemalang adalah sosok pemimpin yang mau dan mampu meneladani dua sosok pribadi agung Nabi lbrohim dan putranya lsmail alaihi salam, sehingga mampu mengorbankan keserakahan, kesombongan, kekuasaan, kelicikan, kemunafikan, kesewenang wenangan serta keangkuhannya di atas kepentingan dan kemaslahatan  rakyatnya. 

Hal ini sejalan dengan  Qoidah fiqhiyah "Tashoruful imam ala roiyah manuthun bil maslahah" (Keabsahan seorang pemimpin itu terukur dari sejauh mana ia mampu mensejahterkan rakyatnya). Selain meneladani pribadi agung kedua Nabi tersebut, Kurban juga memiliki esensi yang terletak pada individu sebagai mahluk sosial. Dengan ibadah kurban, seorang mukmin memperkuat kepekaan sosialnya, naik kelangit dengan memakmurkan bumi. (dari berbagai sumber)


Penulis: Fuad Zaenudin ( Ketua LDNU MWC NU Ampelgading)