04 April 2020

Kiai Ahmad Sjaichu Panjang Umur Banyak Amal

SHARE

Tanggal 04 Januari 1995, KH. Achmad Sjaichu wafat di RSCM. Kiai Haji Achmad Sjaichu lahir di Surabaya, dari ayah bernama H. Abdul Hamid dan Ibu Hj Fatimah. Pendidikannya lebih banyak ditempuh di pondok pesantren. Diataranya madrasah Taswirul Afkar dan madrasah Nadhlatul Wathan. Keduanya di Surabaya, serta pesantren Al-Hidayah, Lasem, Rembang. Dikenal sebagai pribadi yang cerdas sejak kecil dan selalu berpakaian necis, pendidikan lebih banyak dilakukan secara otodidak, menguasai secara aktif bahasa Arab, Inggris, dan Perancis.

Baca Juga : Uraian Tugas (Job Description) Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Banglarangan Masa Khidmat 2020 – 2022

Diantara guru-gurunya yang paling berjasa menanamkan ilmu agama adalah KHA Wahab Chasbullah, pendiri NU, yang tak lain ayah tirinya sendiri, dan KH Maksoem Lasem Rembang, ayahanda KH Ali Maksum. Selesai menempuh pendidikan tingkat dasar, menengah dan pesantren, aktif dalam dunia wiraswasta, bahkan sebelumnya pernah bekerja di perusahaan sepatu, pabrik galangan kapal dan menjadi penjahit. Ilmu agama yang dimilikinya merupakan modal untuk berjuang di bidang dakwah dan pendidikan Islam. Ia pernah menjadi Ketua GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) di Bangil.

Setelah menikah dengan Ny Solichah, Kiai Sjaichu aktif berjuang dalma wadah Nadhlatul Ulama. Sejak masih didaerah Ampel, terus berjuang di NU hingga ke cabang Surabaya dan menjadi Wakil ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur. Pada pemilu pertama (1955) terpilih menjadi anggota DPR-RI dari fraksi NU, sekaligus anggota Konstituante. Ia kemudian menjadi Ketua Fraksi NU. Sebagai Ketua DPR, KHA Sjaichu merupakan salah seorang tokoh Orde Baru yang hadir di Kampus UI pada waktu peresmian berdirinya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesa) yang diketuai oleh M Zamroni dari NU.

Ketegasan sikapnya yang anti PKI selalu dikobarkan dan menyemangati Kesatuan-Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pelajar pada waktu itu. Pak Sjaichu memang tergolong pemimpin NU yang paling kaya pengalaman. Karena itu, dalam umurnya yang cukup lanjut padat dengan karya mulia. Beliau pastilah tergolong yang dikatakan Nabi sebagi orang yang terbaik. Sebab, umurnya panjang danbanyak amal salihnya. Sudah sepatutnya beliau mendapat karunia jannatun-na’im. Semoga kita saat ini dapat menapaki jejaknya seraya menggunakan untuk beramal di dunia masa kini. Aamiin.


Sumber : Majalah Aula. Februari 1995
SHARE

Admin :

Website Resmi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama yang dikelola oleh Pengurus NU Care - Lazisnu Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang. Email : lazisnubanglarangan@gmail.com

0 Comments: