07 November 2023

Makna Lambang Kabupaten Pemalang

SHARE
 
 
Sebagian besar Warga Kabupaten Pemalang tentu sudah paham dengan lambang daerahnya. Namun hanya sedikit yang mengerti arti lambang daerah tersebut. Lambang Kabupaten Pemalang terdiri dari lambang berbentuk kurdi-pertala segi lima, bintang, pengapit lambang, nama daerah dan lampu pedalangan. Kelima bagian tersebut disusun sedemikian rupa hingga nama daerah terletak diantara daun lambang dengan lampu blencong /  pedalangan, kesemuannya ada didalam perisai wadah.

Berdasarkan ketetapan DPRD Gotong Royong Kabupaten Pemalang tertanggal 1 Juni 1968 tentang Penetapan Bentuk dan Arti Lambang Daerah Kabupaten Pemalang, Lambang Daerah Kabupaten Pemalang mempunyai arti tersendiri. Bentuk Kurdi-Pertala (Kendi dari tanah) berbentuk dasar segilima, melambangkan dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas melambangkan kepercayaan rakyat Kabupaten Pemalang terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kubah berwarna biru melambangkan keimanan dan ketaqwaan rakyat Pemalang kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bambu Runcing melambangkan kepahlawanan dan kesatriaan rakyat Pemalang. Gunung (Gunung Slamet) adalah suatu ciri yang khusus bagi Kabupaten Pemalang karena gunung slamet meruapakan satu-satunya gunung di Pemalang. Pegunungan (bentuk benteng atau tangga-tangga) melambangkan keadaan alamaiah daerah Pemalang. Di dalamnya terkandung hasil-hasil hutan antara lain glagah arjuna, jati dan pohon pinus sebagai komoditi ekspor. Garis horizontal berwarna putih melambangkan batas antara daerah datar dan pegunungan.

Baca Juga : Ziaroh Rutin GP Ansor Banglarangan (Tombo Ati)

Pohon beringin melambangkan suatu pengayoman dari Pemerintah Daerah terhadap rakyatnya. Dua lidah api yang berpadu dengan Bambu Runcing yang merupakan satu rangkaian tunggal melambangkan kepahlawanan dalam mempertahankan Bumi Pertiwi dari Imperialisme /  kolonialisme. Dua Bilah Keris dengan bentuk yang sama besarnya dengan ujung ke atas melambangkan kesatriaan patriot-patriot Pemalang dalam sejarah perjuangan, serta menggambarkan peninggalan sejarah kebudayaan yang tinggi. Dua pusaka tersebut (Kyai Sitapak dan Kyai Simonglang) yang sama besarnya memancar melalui sebelah bawah membelok ke atas di belakang dengan lidah api merah menyala ke atas dengan  pesisir kuning.

Berarti rakyat Pemalang selalu mempunyai semangat perjuangan yang menyala-nyala. Layar Perahu melambangkan kemudi alam dengan sifat terpimpin dalam arus gelombang yang mencoba menggulingkan “Struggle for life” namun layar tetap tegak berkembang melawan hempasan gelombang dan derunya angin yang meniup kencang. Perahu melambangkan sifat-sifat kebahariawan. Merupakan kejayaan di lautan yang dimiliki rakyat Pemalang. Laut Bergelombang (tiga buah) melambangkan bahwa sifat rakyat Pemalang selalu bergerak maju mengikuti program Pemerintah untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

Arus laut suatu saat tenang dan bergelombang di saat lain, mencerminkan watak rakyat Pemalang yang selalu tenang dan bergerak dalam sejarah perjuangan. Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Perpaduan dari bintang, padi dan kapas melambangkan hari depan rakyat Pemalang dalam menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan Pancasila. Jumlah kapas 17 (tujuh belas) buah, Api yang berlidah 8 (delapan), dan Padi berbulir 45 (empat puluh lima) melambangkan hari Proklamasi 17 Agustus 1945. Sedangkan Blencong (lampu pedalangan) melambangkan keindahan seni dan budaya terutama dengan motif Wayang Kulit ataupun dengan motif Gajah Mada sekaligus merupakan penerangan dan penyebaran agama.

Lambang Daerah Kabupaten Pemalang diciptakan oleh Waluyo, mantan Kasubbag Umum Setwan. Sebelumnya pada tahun 1967-1969 ketika dirinya mengikuti Pendidikan Keuangan P3KM DepKeu di Semarang, mendapat edaran tentang lomba logo Kabupaten Pemalang. Merasa tertarik kemudian mengirimkan 2 (dua) gambar. Rupanya dia tidak sendiri, 65 (enam puluh lima) orang peserta mulai mendaftar. Setelah diambil lima finalis, akhirnya ia terpilih sebagai pemenangnya.


Sumber : Riwayat/Sejarah Pemalang. Digandakan oleh Bagian Pemerintahan Setda Kab. Pemalang tahun 2004

SHARE

Admin :

Website Resmi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama yang dikelola oleh Pengurus NU Care - Lazisnu Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang. Email : lazisnubanglarangan@gmail.com

0 Comments: