12 Oktober 2025

JAS HIJAU ( Jangan Sekali - Kali Hilangkan Jasa Ulama NU)

JAS HIJAU ( Jangan Sekali - Kali Hilangkan Jasa Ulama NU)


17 Agustus 1945

Siaran berita Proklamasi Kemerdekaan sampai ke Surabaya dan kota-kota lain di Jawa, membawa situasi revolusioner. Tanpa komando, rakyat berinisiatif mengambil-alih berbagai kantor dan instalasi dari penguasaan Jepang.

31 Agustus 1945

Belanda mengajukan permintaan kepada pimpinan Surabaya untuk mengibarkan bendera Tri-Warna untuk merayakan hari kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Armgard.

17 September 1945

Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan sebuah Fatwa Jihad yang berisikan Ijtihad bahwa perjuangan membela tanah air sebagai suatu jihad fi sabilillah. Fatwa ini merupakan bentuk penjelasan atas pertanyaan Presiden Soekarno yang memohon fatwa hukum mempertahankan kemerdekaan bagi umat Islam.

Baca Juga : Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari

19 September 1945

Terjadi insiden tembak menembak di Hotel Oranje antara pasukan Belanda dan para pejuang Hizbullah Surabaya. Seorang kader Pemuda Ansor bernama Cak Asy’ari menaiki tiang bendera dan merobek warna biru, sehingga hanya tertinggal Merah Putih.

23-24 September 1945

Terjadi perebutan dan pengambilalihan senjata dari markas dan gudang-gudang senjata Jepang oleh laskar-laskar rakyat, termasuk Hizbullah.

25 September 1945

Bersamaan dengan situasi Surabaya yang makin mencekam, Laskar Hizbullah Surabaya dipimpin KH Abdunnafik melakukan konsolidasi dan menyusun struktur organisasi. Dibentuk cabang-cabang Hizbullah Surabaya dengan anggota antara lain dari unsur Pemuda Ansor dan Hizbul Wathan. Diputuskan pimpinan Hizbullah Surabaya Tengah (Hussaini Tiway dan Moh. Muhajir), Surabaya Barat (Damiri Ichsan dan A. Hamid Has), Surabaya Selatan (Mas Ahmad, Syafi’i, dan Abid Shaleh), Surabaya Timur (Mustakim Zain, Abdul Manan, dan Achyat).

5 Oktober 1945

Pemerintah pusat membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Para pejuang eks PETA, eks KNIL, Heiho, Kaigun, Hizbullah, Barisan Pelopor, dan para pemuda lainnya diminta mendaftar sebagai anggota TKR melalui kantor-kantor BKR setempat.

15-20 Oktober 1945

Meletus pertempuran lima hari di Semarang antara sisa pasukan Jepang yang belum menyerah dengan para pejuang.

21-22 Oktober 1945

PBNU menggelar rapat konsul NU se-Jawa dan Madura. Rapat digelar di Kantor Hofdsbestuur Nahdlatul Ulama di Jalan Bubutan VI No 2 Surabaya. Di tempat inilah setelah membahas situasi perjuangan dan membicarakan upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Di akhir pertemuan pada tanggal 22 Oktober 1945 PBNU akhirnya mengeluarkan sebuah Resolusi Jihad sekaligus menguatkan fatwa jihad Rais Akbar NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

25 Oktober 1945

Sekitar 6.000 pasukan Inggris yang tergabung dalam Brigade ke-49 Divisi ke-26 India mendarat di Surabaya. Pasukan ini dipimpin Brigjend AWS. Mallaby. Pasukan ini diboncengi NICA (Netherlands-Indies Civil Administration).

26 Oktober 1945

Terjadi perundingan lanjutan mengenai genjatan senjata antara pihak Surabaya dan pasukan Sekutu. Hadir dalam perundingan itu dari pihak Sekutu Brigjend Mallaby dan jajarannya, dari pihak Surabaya diwakili Sudirman, Dul Arnowo, Radjamin Nasution (Walikota Surabaya) dan Muhammad.

27 Oktober 1945

Mayjen DC.Hawtorn bertindak sebagai Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) untuk Jawa, Madura, Bali dan Lombok menyebarkan pamflet melalui udara menegaskan kekuasaan Inggris di Surabaya, dan pelarangan memegang senjata selain bagi mereka yang menjadi pasukan Inggris. Jika ada yang memegangnya, dalam pamflet tersebut disebutkan bahwa Inggris memiliki alasan untuk menembaknya. Laskar Hizbullah dan para pejuang Surabaya marah dan langsung bersatu menyerang Inggris. Pasukan Inggris pun balik menyerang, dan terjadi pertempuran di Penjara Kalisosok yang ketika itu berada dalam penjagaaan pejuang Surabaya.

Baca Juga : Naharul Ijtima Mempertemukan Warga Kultural dan Struktural Nadhiliyin

28 Oktober 1945

Laskar Hizbullah dan Pejuang Surabaya lainnya berbekal senjata rampasan dari Jepang, bambu runcing, dan clurit, melakukan serangan frontal terhadap pos-pos dan markas Pasukan Inggris. Inggris kewalahan menghadapi gelombang kemarahan pasukan rakyat dan massa yang semakin menjadi-jadi.

29 Oktober 1945

Terjadi baku tembak terbuka dan peperangan massal di sudut-sudut Kota Surabaya. Pasukan Laskar Hizbullah Surabaya Selatan mengepung pasukan Inggris yang ada di gedung HBS, BPM, Stasiun Kereta Api SS, dan Kantor Kawedanan. Kesatuan Hizbullah dari Sepanjang bersama TKR dan Pemuda Rakyat Indonesia (PRI) menggempur pasukan Inggris yang ada di Stasiun Kereta Api Trem OJS Joyoboyo.

29 Oktober 1945

Perwira Inggris Kolonel Cruickshank menyatakan pihaknya telah terkepung. Mayjen Hawtorn dari Brigade ke-49 menelpon dan meminta Presiden Soekarno agar menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan pertempuran. Hari itu juga, dengan sebuah perjanjian, Presiden Soekarno didampingi Wapres Mohammad Hatta terbang ke Surabaya dan langsung turun ke jalan-jalan meredakan situasi perang.

30 Oktober 1945

Genjatan senjata dicapai kedua pihak, Laskar arek-arek Surabaya dan pasukan Sekutu-Inggris. Disepakati diadakan pertukaran tawanan, pasukan Inggris mundur ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Darmo (kamp Interniran), dan mengakui eksistensi Republik Indonesia.

30 Oktober 1945

Sore hari usai kesepakatan genjatan senjata, rombongan Biro Kontak Inggris menuju ke Gedung Internatio yang terletak disaping Jembatan Merah. Namun sekelompok pemuda Surabaya menolak penempatan pasukan Inggris di gedung tersebut. Mereka meminta pasukan Inggris kembali ke Tanjung Perak sesuai kesepakatan genjatan senjata. Hingga akhirnya terjadi ketegangan yang menyulut baku tembak. Di tempat ini secara mengejutkan Brigjen Mallaby tertembak dan mobilnya terbakar.

31 Oktober 1945

Panglima AFNEI Letjen Philip Christison mengeluarkan ancaman dan ultimatum jika para pelaku serangan yang menewaskan Brigjen Mallaby tidak menyerahkan diri maka pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan militer darat, udara, dan laut untuk membumihanguskan Surabaya.

7-8 November 1945

Kongres Umat Islam di Yogyakarta mengukuhkan Resolusi Jihad Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai kebulatan sikap merespon makin gentingnya keadaan pasca ultimatum AFNEI.

9 November 1945

Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai komando tertinggi Laskar Hizbullah menginstruksikan Laskar Hizbullah dari berbagai penjuru memasuki Surabaya untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan dengan satu sikap akhir, menolak menyerah. KH Abbas Buntet Cirebon diperintahkan memimpin langsung komando pertempuran. Para komandan resimen yang turut membantu Kiai Abbas antara lain Kiai Wahab (KH. Abd. Wahab Hasbullah), Bung Tomo (Sutomo), Cak Roeslan (Roeslan Abdulgani), Cak Mansur (KH. Mas Mansur), dan Cak Arnowo (Doel Arnowo).Bung Tomo melalui pidatonya yang disiarkan radio membakar semangat para pejuang dengan pekik takbirnya untuk bersiap syahid di jalan Allah SWT.

10 November 1945

Pertempuran kembali meluas menyambut berakhirnya ultimatum AFNEI. Inggris mengerahkan 24.000 pasukan dari Divisi ke-5 dengan persenjataan meliputi 21 tank Sherman dan 24 pesawat tempur dari Jakarta untuk mendukung pasukan mereka di Surabaya. Perang besar pun pecah. Ribuan pejuang syahid. Pasukan Kiai Abbas berhasil memaksa pasukan Inggris kocar-kacir dan berhasil menembak jatuh tiga pesawat tempur RAF Inggris. 

Semua itu dikarenakan seruan Resolusi Jihad NU 22 oktober 1945. Tanpa Resolusi Jihad NU, tidak akan ada perang tiga hari di Surabaya, yang kemudian berlanjut ke peristiwa 10 Nopember 1945. Meski pada akhirnya kota Surabaya jatuh ke tangan inggris, namun semangat perlawanan sengit tersebut telah menginspirasi perlawanan serupa disejumlah daerah, antara lain di jakarta, semarang dan riau pada 18 nopember, di ambarawa tanggal 21 nopember, di bandung dan medan 6 desember dan ujungnya pengakuan dunia internasional terhadap eksistensi NKRI.

Dan akhirnya 22 oktober di tetapkan sebagai Hari Santri Nasional berdasar Keppres 22 tahun, 15 oktober  2015


#dari berbagai sumber 


By LD MWC NU Ampelgading


04 Oktober 2025

Pimpinan Ansor Ampelgading Salurkan Donasi Korban Kebakaran

Pimpinan Ansor Ampelgading Salurkan Donasi Korban Kebakaran


LAZISNUBANGLARANGAN.OR.ID – Jum’at (03/10/2025) segenap pimpinan anak cabang Gerakan Pemuda Ansor kecamatan Ampelgading bertandang kelokasi kebakaran. Seperti yang sudah diketahui kebakaran menimpa rumah Bapak Nur Huda dan Ibu Nur Aqidah warga desa Jatirejo RT 03 RW 06 kecamatan Ampelgading. 

Baca Juga : Melihat Pancasila dengan Kacamata NU ( Refleksi Hari Kesaktian Pancasila )

Ditemani Kasatkoryon Banser dan sejumlah pengurus lainnya, sahabat Ketua menyampaikan  “Bantuan ini berasal dari sahabat-sahabat Ansor Banser di lingkungan Kecamatan Ampelgading. Walaupun tidak banyak, semoga dapat bermanfaat” tutur Sa’ban selaku Ketua PAC.

Penyaluran bantuan kemanusiaan ini merupakan satu di antara program Ansor Banser dalam hal kepedulian secara umum. Kebakaran yang menyisakan tembok bangunan dan menghabiskan seluruh isi rumah termasuk sepeda motor, mesin jahit serta dokumen-dokumen penting laiinya. 

Menurut korban sumber kebakaran berasal dari dapur dan merambat hingga begitu cepat dalam kurun waktu 15 menit menghanguskan seisi rumah. Bapak Nur Huda serta Ibu  Nur Aqidah menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian Ansor Banser, semoga Allah SWT melipat gandakan rezeki sahabat-sahabat Ansor Banser.

02 Oktober 2025

Melihat Pancasila dengan Kacamata NU  ( Refleksi Hari Kesaktian Pancasila )

Melihat Pancasila dengan Kacamata NU ( Refleksi Hari Kesaktian Pancasila )


Tidak dapat dan tidak boleh diragukan lagi oleh siapapun bahwa kaum muslimin Indonesia, bukan hanya ikut, tetapi memiliki saham sangat besar didalam perjuangan merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI. Pada saat mendirikan negara ini tercapailah kesepakatan nasional bahwa negara ini didirikan di atas dasar-dasar yang disebut pancasila. Seluruh bangsa Indonesia terikat dengan kesepakatan ini, tidak terkecuali kita yang memeluk agama Islam yang merupakan mayoritas. 

Baca Juga : Semesta Berbahagia, Penuh Suka Cita dan Bahagia Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW

Dilihat isinya, pancasila adalah sesuatu yang  sudah lama menjadi pola sikap bangsa dan secara keseluruhan maupun terperinci tidak ada yang  bertentangan dengan ajaran Islam..

Oleh karena itu, dalam Munas NU membuat deklarasi. Deklarasi ini disahkan oleh muktamar NU ke - 27 (1984), sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat  menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan menggantikan kedudukan agama.

2. Sila ketuhanan yang maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) UUD 1945, yang dijiwai sila - sila yg lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.

3. Bagi NU, Islam adalah aqidah dan syari'ah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Alloh SWT dan hubungan antar manusia.

4. Penerimaan dan pengamalan pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syari'at agamanya.

5. Sebagai konsekwensi dari sikap diatas, NU berkewajiban mengamalkan pengertian yang benar tentang pancasila dan pengamalannyanya yang  murni dan konsekwen oleh semua pihak.


#NKRI Harga mati

#Pancasila jaya 

#NUsantara milik kita 

#Aswaja aqidah kita 

#NU wadah perjuangan

#Ulama' panutan kita


By LD MWC NU Ampelgading

24 September 2025

Cara Budidaya Ikan Lele

Cara Budidaya Ikan Lele

Kontruksi Kolam, Hal pertama yang harus dipersiapkan tentunya wadah budidaya baik itu kolam tanah ataupun kolam terpal yang sudah banyak dipergunakan pembudidaya lele, dan yang akan kita bahas budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal.  Terpal yang sudah kita persiapkan sebelum diisi air harus dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih lele.

Baca Juga : Tanaman Bonsai

Setelah kita cuci bersih bagian dalam terpal bilas dengan bersih dan jemur selama satu hari, untuk pemasangan terpal persiapkan alat-alat dan tentu tak lupa bambu untuk peyangga. Setelah selesai pemasangan terpal, kolam diisi air hingga 20 cm. Diamkan air dalam terpal kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Pemilihan Benih Lele

Ciri-ciri benih lele unggul dapat kita ketahui dengan cara memperhatikan :

 Gesit, Agresif dan juga Cerah

 Warna Sedikit Lebih Terang

 Benih Terlihat Aktif Melakukan Oksigenasi

 Ukuran Benih Terlihat Sama Rata


Tebar Benih Lele

Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m untuk mempersiapkan benih kurang lebih 400 jenis lele dumbo/sangkuriang, pada saat pembelian benih lele sebaiknya dilakukan pada malam hari untuk menghindari sinar matahari langsung. Jika kita melakukan budidaya lele dalam jumlah yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan 1m 100 benih. Benih yang baru dibeli bisa langsung kita masukkan langsung kedalam kolam terpal asal kolam sudah terisi air dan didiamkan selama satu minggu.

Penebaran benih sangat baik kita lakukan pada malam hari atau pada pagi hari sekali karena pada waktu malam atau pagi hari kondisi ari relatif stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, perlu dilakukan penyortiran lele menggunakan bak berukuran 9 – 12 cm. Tujuan dari penyortiran lele pada usia 20 hari, lele yang berukuran lebih kecil akan sulit mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan lele yang lebih besar dan bisa memperlambat masa pertumbuhan dari lele tersebut.

Maka dari awal paling tidak kita harus menyiapkan dua kolam dengan tujuan memisahkan lele yang sudah kita lakukan penyortiran. Jika tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita bisa menggunakan ember untuk menampung lele hasil sortir. Alasannya dilakukan penyortiran adalah lele yang masa perkembangannya kecil agar tidak dimakan oleh lele yang lebih besar, karena lele sendiri termasuk jenis hewan kanibal yang memakan lele yang lebih kecil.

Pengaturan Kualitas Air

Kolam terpal yang berada langsung dibawah sinar matahari akan mengalami penguapan maka diperlukan tambahan air sampai pada posisi semula, oleh karena itu pipa saluran pembuangan perlu untuk diberikan tanda meter agar kita dapat kontrol ketinggian air. Pada bulan pertama ketinggian air cukup 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm.

Perlu diperhatikan pula pada warna air, kualitas air untuk budidaya lele  berwarna hijau. Lele sendiri tidak suka akan air jernih. Agar lele tidak merasakan panas pada siang hari perlu penambahan tanaman air sebagai peneduh seperti, enceng gondok, daun talas, dan kangkung. Tanaman air tidak hanya berfungsi sebagai peneduh tapi juga  dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. Air kolam akan berubah warna menjadi merah ketika lele sudah dewasa dan siap untuk panen.

Tingkat Kejernihan Air

Pada dasarnya lele tidak suka air yang jernih. Hal ini dapat dilihat dari bentuk tubuhnya dan sifat ikan lele. Pemberian pakan malam menyebabkan lele tidak perlua penglihatan yang baik. Bentuk tubuh lele memiliki kumis disekita mulut hal ini berfungsi untuk meraba makanan. Sistem pernapasan lele menggunakan labirin, yang berarti tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air.

Maka dengan kondisi pernapasan lele yang seperti itu, lele dapat hidup di air berlumpur. Sesuai keterangan bahwa ikan lele tidak suka akan air yang jernih, kita tidak bisa sembarangan memasukkan air ke kolam budidaya. Untuk menangkal penyakit yang dibawa air pertama yang kita masukkan dengan memberikan daun seperti yang sudah saya paparkan diatas sehingga air berwarna hijau.

Pakan Lele

Untuk memberikan pakan pada lele dilakukan tiga kali sehari yakni pada jam 07:00 pagi, 17:00 sore dan juga 22:00 malam. Pemberian pakan tidak harus 3 kali sehari, bisa 4 kali, tergantung kebutuhan makan pada lele. Tidak perlu berlebihan dalam memberikan makanan untuk lele karena berakibat timbulnya berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh lele dan menyebabkan amonia beracun.

Proses pemberian pakan dengan menggunakan jenis pelet ikan PF 1000 dan pl 1 jika pemberian pakan PF 1000 dengan ukuran 1 kg sudah habis. Untuk pemberian pakan tidak hanya dengan pelet saja, kita juga bisa memberikan kroto semut rangrang pakan seperti ini akan lebih efektif dan efisien.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk menjaga keberhasilan budidaya lele, persoalan hama dan penyakit tidak bisa dianggap biasa karena akan berpengaruh dalam jumlah produksi. Untuk menjaga dari hama seperti binatang yang ada disekitar kita seperti kucing, perlu diberikan penutup jala diatas kolam terpal. Untuk penyakit bisa kita berikan obat-obatan yang sudah banyak tersedia di toko-toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit pada lele.

Masa Panen

Jika sudah masuk bulan ketiga atau 90 hari, lele akan dipanen. Panen lele dilakukan dengan penyortiran dengan memilih lele yang layak untuk dijual atau dikonsumsi untuk ukurannya 4 – 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, sedangkan untuk ukuran yang lebih kecil bisa kita pelihara kembali.


Sumber : http://www.seputarikan.com/2016/03/budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpa.html

10 September 2025

LOKER Account Executive (AE)

LOKER Account Executive (AE)


Di butuhkan segera untuk posisi Account Executive (AE) Area Pemalang

Kelebihan & Manfaat Account Executive (AE)

1. Gaji Pokok, Insentif, BPJS

2. Pelatihan berkala

3. Jenjang karier yang jelas

4. Lingkungan kerja dinamis.


Persyaratan :

1. Minimal Pendidikan SMA/SMK

2. Berpengalaman/Baru Lulus

3. Memiliki SIM C aktif dan kendaraan bermotor

4. Terbiasa dengan Target & Kerja Lapangan


Tanggung Jawab :

1. Jual Layanan Internet/TV Door to Door

2. Mencapai Target Penjualan Bulanan


Segera kirimkan CV terbaru Anda Ke :

Ruko Shappire Residence, Jl. Perintis Kemerdekaan Blok A3, Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah 52361 

Atau hubungi kami di : 0878 7753 3888

Website : pmui.co.id