28 Desember 2025

Riwayat Hidup K.H. Hasyim Asy’ari

Riwayat Hidup K.H. Hasyim Asy’ari


Nama lengkap K.H. Hasyim Asy’ari adalah K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari, anak laki-laki ketiga dari sebelas orang bersaudara, tujuh orang laki-laki dan empat orang wanita. K.H. hasyim Asy’ari dilahirkan di Desa Nggedang sebelah utara Jombang Jawa Timur pada hari Selasa, 14 Februari 1871 M/24 Dzulqoidah 1287 H. Ayahnya bernama Asy’ari, seorang kiai dari Demak, Jawa Tengah. Sedangkan ibunya Ny. Halimah. 

Sebagai seorang anak kiai, K.H. Hasyim Asy’ari memperoleh pendidiakn dasar agama khas pesantren dari orang tuanya sendiri. Setelah berusia 14 tahun secara berturut-turut, ia belajar dari satu pesantren ke pesantren lain yang masih berada di wilayah Jawa Timur dan Madura. Mula-mula ia menjadi santri di Wonokoyo (Probolinggo), kemudian pindah ke Ponpes Langitan (Tuban), dan melanjutkan ke Ponpes Trenggilis (Semarang), maka pada tahun 1891-1892 ia kembali nyantri ke Ponpes Siwalan Panji (Sidoarjo) pimpinan K.H. Ya’kub, seorang tokoh yang berpandangan luas dan alim dalam ilmu agama. 

BACA JUGA : Gus Dur Bagi Kami Kiainya Umat Beragama, Pendekar Demokrasi Dan Pengusung Pluralisme Yang Berjiwa Humanis

Selama di Ponpes Siwalan, perilaku K.H. Hasyim Asy’ari yang potensial dan ilmu agamanya bagus selalu diperhatikan K.H. Ya’kub. Tak lama kemudian pada tahun 1903 H/1892 M, K.H. Hasyim Asy’ari waktu itu baru berumur 21 tahun dijodohkan dengan Chadidjah, anak K.H. Ya’kub sendiri. Pada tahun 1892, setelah melangsungkan pernikahan, K.H. Hasyim Asy’ari  bersama istrinya melaksanakan ibadah haji dan mencari ilmu pengetahuan di Mekah. Namun, sebelum semua maksudnya kesampaian, istrinya meninggal dunia sehingga ia kembali ke Indonesia. Tahun berikutnya (1893) K.H. Hasyim Asy’ari berangkat lagi ke Mekah. 

Lama belajar di Mekah jika digabungkan dengan waktu sebelumnya adalah 7 tahun, setelah itu ia baru kembali ke Indonesia (1899). Beberapa kyai yang pernah menjadi gurunya adalah Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau dan Syekh Mahfuz at-Tirmisi. Setelah kembali dari Mekah, K.H. Hasyim Asy’ari dengan bantuan saudara iparnya K.H Alwi mendirikan Ponpes Tebuireng di Jombang pada tanggal 26 Robiul Awal 1317 H/1899 M. Awalnya, Ponpes ini hanya dimintai tujuh orang santri. Namun, beberapa bulan kemudian santrinya bertambah dua puluh satu orang, dan secara berangsur-angsur nama pesantren dan pengasuhnya menjadi masyhur. 

Ponpes Tebuireng (Jombang) diakui keunggulannya oleh banyak pihak. Pihak yang datang belajar ke sana tidak hanya para santri tetapi juga para kiai. Salah satu dari kiai yang datang ke sana adalah yang dulu pernah menjadi guru K.H. Hasyim Asy’ari sendiri. Para mantan guru K.H. Hasyim Asy’ari sering berkunjung ke Ponpes Tebuireng untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan. Bahkan K.H. Hasyim Asy’ari yang punya spesialisasi ilmu hadis itu pernah didatangi tokoh besar yang pernah menjadi gurunya, yaitu K.H. Muhammad Cholil (Bangkalan) yang selama ini dikenal sebagai tokoh ilmu nahwu (tata bahasa Arab) dan fikih, serta sering suka berbuat nyeleh. “Dulu saya memang mengajar Anda. 

BACA JUGA : JAS HIJAU ( Jangan Sekali - Kali Hilangkan Jasa Ulama NU)

Tapi hari ini, saya nyatakan bahwa saya adalah murid Anda,” ujar K.H. Muhammad Cholil rendah hati di hadapan mantan muridnya, K.H. Hasyim Asy’ari. “Sungguh saya tidak menduga kalau kiai akan mengucapkan kata-kata demikian. Barangkali kyai salah raba berguru pada saya, murid kiai sendiri; dulu dan sampai kapan pun, kiai akan tetap menjadi guru saya”. Jawab K.H. Hasyim Asy’ari mendengar pernyataan dari mantan gurunya. Mendengar jawaban K.H. Hasyim Asy’ari yang rendah hati itu, K.H. Muhammad Cholil tetap bersikeras ingin mengaji pada K.H. Hasyim Asy’ari mengenai ilmu hadis.

Karena itu setiap kali keduanya bertemu terutama waktu shalat, mereka sering merasa tidak enak dan rikuh, untuk menentukan siapa yang harus menjadi imam. Pengalaman K.H. Muhammad Cholil untuk ganti berguru kepada K.H. Hasyim Asy’ari memberi petunjuk bahwa kealiman K.H. Hasyim Asy’ari sangat diterima oleh masyarakat pesantren. Dalam sejarah pendidikan Islam (khusunya di Jawa) peran K.H. Hasyim Asy’ari sangat besar. Sampai ia dikenal dengan sebutan Hadratusy Syeikh (guru besar di lingkungan pesantren). Pengaruhnya sangat besar dalam membentuk kader-kader ulama pimpinan pesantrennya. 

Banyak Ponpes besar yang terkenal, terutama yang berkembang di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dikembangkan oleh para kiai hasil didikan K.H. Hasyim Asy’ari. Diantara Ponpes yang diasuh alumni pesantren Tebuireng adalah Ponpes Sukorejo-Asembangus (Situbondo), Ponpes Lirboyo (Kediri), Ponpes Denanyar (Jombang), Ponpes Mambaul Ma’arif (Jombang), dan Ponpes Lasem (Rembang). 

Dalam kebiasan sehari-hari K.H. Hasyim Asy’ari dikenal sebagai tokoh yang dispilin. Misalnya, sekembalinya dari masjid (sekitar pukul 06.00 pagi) biasanya mengurus para pekerja. Ini berkaitan dengan sawah yang harus digarap atau kerbau dan sapi yang dititipkan pada orang lain. K.H. Hasyim Asy’ari mengatur pada pekerja supaya bekerja dengan baik. Ia sering menyisihkan waktu sekitar 30 menit di pagi hari untuk mengurus nafkah keluarga. Setelah itu, ia baru mengajar para santrinya sampai jam 10.000 WIB. Setelah itu ia beristirahat sebentar sampai menjelang waktu zuhur. 

Setelah Dzuhur ia kembali mengajar sampai sore hari. Sebelum salat Ashar, ia akan kembali mengurus para pekerjanya sekitar 30 menit. Setelah salat Isya ia akan mulai mengajar lagi. Begitulah disiplin yang dijalankan oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Namun begitum jadwal kegiatan di atas hanya mengetengahkan kegiatan harian dari pagi sampai petang. Pada malam harinya K.H. Hasyim Asy’ari menuliskan pikiran-pikirannya. Olhe karena itu, sepeninggalnya ada dua kitab yang dapat dibaca yaitu: 


1. Ihya’ Amali Fudala Muqaddimah Qonun Asasi, yang didalamnya memaparkan tata cara bermaazhab. 

2.  Ad-Durar al-Mustasyirah fi Masail at-Tisna Asyarah, yang membimbing perlunya berhati-hati memasuki kehidupan dunia tarekat. 

Disetiap minggunya, ada dua hari libur di Ponpes yang diasuh K.H. Hasyim Asy’ari, yaitu hari Selasa dan Jumat. Hari libur ini dimanfaatkan olehnya untuk menjenguk sawah dan kebunnya di desa Jombok (sekitar 10 km, selatan Tebuireng). Atau digunakan untuk membaca kitab-kitab dan buku-buku untuk memperluar wawasan. 


Sumber : ke-NU-an Ahlussunah Waljamaah/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Kelas V 

Studi Tiru PCNU Pemalang Ke PCNU Cilacap, Peningkatan Kualitas Pengelolaan LAZISNU

Studi Tiru PCNU Pemalang Ke PCNU Cilacap, Peningkatan Kualitas Pengelolaan LAZISNU


LAZISNUBANGLARANGAN.OR.ID -  Sabtu, 27 Desember 2025, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pemalang Jawa Tengah melakukan kunjungan studi tiru ke PCNU Cilacap. Rombongan dipimpin langsung oleh Rois Syuriah KH. Chusnan Tafsir dan Tanfidziyah PCNU Pemalang Ky. Abu Joharudin Bahry serta Ketua Tanfidziyah MWCNU se kabupaten pemalang dan para Ketua LAZISNU MWCNU se Kabupaten Pemalang.

BACA JUGA : 7 TAHUN LAZISNU BANGLARANGAN: DARI UMAT, UNTUK UMAT

Kunjungan berlangsung di Aula Pusdiklat PCNU Cilacap. Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Cilacap beserta pengurus Harian. Dalam sambutan pembuka Ky. Abu Joharudin Bahry menyampaikan “Tujuan silaturahmi dan menimba ilmu pengelolaan LAZISNU yang professional dan meningkatkan kuantitas munfiq serta konsisntensi fundraising”.


Kenapa ke PCNU Cilacap, seperti telah diketahui bersama PCNU Cilacap menjadi percontohan nasional dalam hal penguatan kemandirain organisasi melalui LAZISNU. Sehingga menjadi atensi LAZISNU Pemalang untuk dapat langsung belajar dan menyerap secara langsung model pengelolaan LAZISNU. 

BACA JUGA : Terbentuknya Perempuan Muda NU yang Cerdas, Mandiri dan Berakhlakul Karimah Spirit Fatayat NU Banglarangan Gelar Rapat Anggota

PCNU Cilacap memaparkan bahwa, berbagai capain, inovasi dan tantangan pengelolaan LAZISNU serta peran krusial PCNU terutama Rois Syuriah dalam mendampingi. Harapannya dari  kunjungan ini, akan lahir kolaborasi dan perbaikan sistem yang lebih baik di tubuh LAZISNU Pemalang.


Pengirim Berita : Khafif Tabarok

25 Desember 2025

Tanam Cabe Menggunakan Pot

Tanam Cabe Menggunakan Pot


Cabai Gendot atau Cabai Gendol (Capsium chinense) adalah salah satu spesies cabai dari Capsium. Cabai yang berasal dari semenanjung Yucatan. Cabai yang sangat pedas bahkan melebihi pedas cabai rawit. Berdasarkan tingkat kepedasan cabai habareno mencapao 100.000 – 350.000 skala Scoville.

BACA JUGA : Budidaya Kambing PE

Penamaan Cabai Gendot atau Cabai Bendot digunakan di daerah Jawa Barat sedang di Jawa Tengah dinamakan Cabai Gendol. Bentuk cabai yang bengkak dan menggembung sehingga dinamakan cabai gendol. Untuk penanaman di Pulau Jawa sendiri persebaran cabai ini sebatas perkebunan di sekitar dieng Jawa Tengah dan Bandung.

Negara penghasil terbesar di dunia adalah Meksiko, yang tumbuh di daerah Yucatan, Quintana Roo dan Campeche, meskipun ada perkebunan komersial di Belize, Kosta Rika, California dan Texas. Di Indonesia sendiri banyak penggemarnya yang bercocok tanam jenis cabai ini untuk mencari kepuasan tersendiri dalam mencari tingkat kepedasan yang tinggi.

BACA JUGA : Cara Budidaya Ikan Lele

Standar SHU (Scoville Heat Units) dapat dijadikan untuk menghitung skala tingkat kepedasan cabai gendol. Makin tinggi SHU nya makin pedas lah cabainya. Berikut adalah 4 cabai yang tingkat kepedasannya tidak usah diragukan lagi :

1.    – 1,041,427 SHU Bhut Jolokia

2.    – 1,067,286 SHU ChiliPepperPeter Naga

3.    – 1,176,182 SHU Infinity Chili

4.    – 1,349,000 SHU Naga Viper chilli


Sumber : http://dunia-tani.blogspot.co.id/2013/11/manfaatkan-pot-untuk-tanam-cabe.html

17 Desember 2025

Tambah Cepat, No Buffer, No Bapper Dari XL SATU Home

Tambah Cepat, No Buffer, No Bapper Dari XL SATU Home

Sehubungan dengan kebutuhan layanan internet yang sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok. Penyedia layanan WiFI terutama XL menawarkan internet untuk rumah dan bisnis guna memenuhi kebutuhan internet di rumah maupaun tempat usaha. Dengan produk utama berupa XL SATU Fiber internet kabel fiber optik  cepat untuk perumahan tanpa FUP. 

Mengapa bapak atau ibu harus memilih XL SATU Home, mari kita baca ulasan dibawah ini :

1. Internet Full Unlimited artinya dalam dunia digital, ini biasanya merujuk pada layanan yang bisa digunakan sepuasnya tanpa khawatir kehabisan kuota atau waktu pemakaian. Misalnya, internet unlimited artinya kamu bisa browsing, streaming, atau main game tanpa harus mengecek sisa kuota setiap saat.

BACA JUGA : Kelebihan XL Home - WiFi Rumah Super Ngebut

2. Pembayaran Flat/Tanpa Kenaikan Harga, cicilan bulanan (pokok + ppn) tetap sama jumlahnya dari awal hingga akhir masa langganan WiFi.

3. Non FUP (Fair Usage Policy), sebuah aturan yang diterapkan penyedia layanan internet (ISP) untuk menjaga kecepatan dan keadilan jaringan bagi semua pengguna. Cara kerja FUP Adalah kecepatan internet akan diturunkan ke level yang lebih rendah (misalnya, dari 100 Mbps menjadi 20 Mbps).

4. Upload : Donwload (1:1) merujuk pada jenis koneksi internet (Dedicated Bandwidth) di mana kecepatan unggah (upload) dan unduh (download) Anda sama persis, misalnya 50 Mbps download berarti 50 Mbps upload, yang memberikan performa optimal dan stabil, sangat idela untuk bisnis atau kebutuhan professional karena seluruh bandwidth didedikasikan khusus untuk Anda tanpa dibagi, berbeda dengan internet rumahanyang biasanya kecepatan upload lebih rendah dari download.

5. Kabel 100% Fiber Optik, Ruter ZTe. Fiber optik Adalah teknologi transmisi data menggunakan kabel serat kaca/plastic tipis yang mengirimkan data sebagai sinyal Cahaya, menawarkan kecepatan sangat tinggi, kapasitas besar, dan kestabilan sinyal lebih baik dari pada kabel tembaga Listrik. Teknologi ini penting untuk internet cepat, telekomunikasi, dan berbagai aplikasi digital karena Cahaya memungkinkan transfer data jarak jauh tanpa banyak gangguan. 

Sementara untuk Ruter Zte antara lain kecepatan dan stabilitas tinggi (terutama 4G/5G & WiFi 6), kompatibilitas jaringan luas (3G, 4G, 5G), mudah digunakan & portable, fitur keamanan kuat, desain hemat daya (baterai backup), serta dukungan teknologi jaringan canggih untuk pengalaman internet cepat dan andal bagi banyak perangkat di rumah atau kantor.

6. Bonus Kuota DiLuar Rumah, merujuk pada penggunaan data seluler di luar area WiFi rumah Anda.

7. Gratis Instalasi

Satu Solusi internet terlengkap dari XL SATU. Cek pilihan paket, sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan keluarga dirumah. Hubungi no Sales Representatif dibawah khusus wilayah Kabupaten Pemalang.




16 Desember 2025

Biografi KH. Dimyati Rois

Biografi KH. Dimyati Rois


Kelahiran

KH. Dimyati Rois atau yang lebih dikenal dengan panggilan Abah Dim lahir pada 5 juni 1945 di Tegal Glagah Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra kelima dari sepuluh bersaudara yaitu dari pasangan KH. Rois dan Nyai Djusminah. Saudara-saudara beliau diantaranya Ny. Khanifah, KH.Tohari Rois, KH. Masduki Rois, H. Murai Rois, KH. Saidi Rois, Ny. Khotijah, KH. Syatori Rois, Ny. Mukoyah dan Ny. Daroroh. KH. Dimyati Rois,

Latar belakang KH. Dimyati Rois adalah asli turunan petani dan santri baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu. Selain itu, kedua orang tuanya selalu mengajarkan dan melatih kepada putra-putrinya untuk senantiasa taat dalam beribadah.

Keluarga

Pada 1 Januari 1978, KH. Dimyati Rois melepas masa lajangnya dengan menikahi Hj. To’ah, putri tunggal dari pasangan KH. Ibadullah dan Hj. Fatimah. Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai sepuluh putra-putri, yaitu, H. Gus Fadlullah, H. Gus Alamudin BA., Hj. Ning Lailatul Arofah, H. Gus Qomaruzzaman, Hj. Ning Lama’atus Sobah, H.Gus Hilmi, H.Gus Thoha Mubarok, H.Gus Husni Mubarok, H.Gus M. Iqbal dan Gus Abu Khafsin Almuktafa.

BACA JUGA : Terbentuknya Perempuan Muda NU yang Cerdas, Mandiri dan Berakhlakul Karimah Spirit Fatayat NU Banglarangan Gelar Rapat Anggota

KH. Dimyati Rois membekali putra-putrinya dengan nilai-nilai agama Islam, mengajari putra-putrinya untuk menuntut ilmu dan terus belajar, karena menurut beliau bahwa seseorang tidak akan menjadi pandai tanpa adanya suatu proses pembelajaran.

Pendidikan

KH. Dimyati Rois sejak kecil memang sudah terlihat berbeda jika dibandingkan dengan para saudaranya yang lain, beliau begitu pendiam, tetapi rajin, disiplin dan ulet. Dengan sikap rajinnya tersebut, beliau memulai pendidikannya dengan belajar di di SR (Sekolah Rakyat). Di sekolah formal tersebut KH. Dimyati Rois menyelesaikannya dan mendapatkan sertifikat sebagai tanda kelulusan.

Setelah selesai pendidikan formal, kemudian pada sekitar tahun 1956 beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren APIK, Kauman, Kaliwungu, Kendal yang diasuh oleh KH. Ahmad Ru’yat. Beliau mondok di Pondok Pesantren APIK selama kurang lebih 14-15 tahun.

Setelah selesai di Pondok Pesantren APIK, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya dengan berguru kepada KH. Mahrus Aly di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, akan tetapi itu hanya sebentar dan setelah itu kemudian beliau melanjutkan berguru pada Mbah Imam, pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah, di sana beliau hanya belajar kurang lebih sekitar 5 tahun.

Namun, setelah beberapa tahun berkelana menuntut ilmu di daerah Rembang, Tuban dan Kediri, pada akhirnya beliau kembali lagi ke Pondok Pesantren APIK, Kauman, Kaliwungu, Kendal. Tak berapa lama kemudian, beliau diangkat menjadi Lurah Pondok oleh Pengasuh Pondok Pesantren APIK, yaitu KH. Humaidullah Irfan (kakak KH. Ibadullah Irfan).

Ilmu-ilmu yang beliau pelajari selama beliau di pondok antara lain ilmu nahwu, sorof, ushul fiqh, kitabnya Imam Al-Ghazali dan masih banyak lagi kitab-kitab yang lainnya. Kecerdasan KH. Dimyati Rois telah nampak diwaktu masih belajar di pondok yang beliau singgahi, selama beliau di pondok tidak ada waktu yang terlewati dengan sia-sia. Melainkan digunakan untuk belajar, maka tidak aneh jika KH. Dimyati Rois memiliki wawasan yang luas tentang ke Islaman.

Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)

Pada waktu Muktamar NU di Jombang dan Lampung, KH. Dimyati Rois terpilih menjadi salah satu ulama yang tergabung dalam tim Ahlul Hal Wal Aqdi (AHWA) yang berjumlah 9 ulama khos se-Indonesia. Dalam ormas NU, kiprah beliau tidak diragukan lagi. Beliau pernah menduduki kepengurusan dari mulai tingkat PCNU Kendal, PWNU Jawa Tengah, hingga PBNU. Beliau pernah menjadi pengurus Tanfidziyah, Syuriyah hingga Mustasyar PBNU. 

Di samping sebagai ulama yang ‘alim, beliau juga dikenal sebagai mubaligh yang ulung. Maka tidaklah mengherankan jika beliau banyak dikenal di kalangan santri dan kaum nahdliyin. Selain itu, dalam dunia politik, beliau juga pernah menjadi pengurus DPW PPP Jawa Tengah, DPP PKB dan DPP PKD. Pada masa Orde Baru, beliau pernah menjadi anggota MPR RI melalui jalur Utusan Golongan yang diajukan PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Setelah Orde Baru tumbang dan muncullah era Reformasi, para politisi dan pengurus PBNU bergerak membentuk partai baru sebagai usulan kaum nahdliyin yang ingin aspirasinya tertampung.

Beliau masuk dalam jajaran pengurus PBNU yang ikut mendeklarasikan lahirnya PKB. Beliau bersama KH. Cholil Bisri, KH. Mustofa Bisri, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Munasir Ali, KH. Muchit Muzadi, KH. Ma’ruf Amin, KH. Ilyas Ruchiyat dan ulama lainnya menjadi Deklarator PKB. Setelah Gus Dur dilengserkan dalam Sidang Istimewa (SI MPR RI) dan memasuki pemilu kedua di era Reformasi, mulai muncullah riak-riak dalam dunia perpolitikan Indonesia termasuk menimpa PKB.

Dalam tubuh PKB terpecah belah menjadi beberapa partai, diantaranya PNU, PKNU dan Partai Kejayaan Demokrasi (PKD). Dalam kubu Pondok Pesantren Langitan, Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Tegalrejo melahirkan PKNU. Sedangkan kubu Matori Abdul Jalil melahirkan PKD dan Ketua Dewan Syuranya dipegang oleh beliau. Namun, PKD tidak masuk dalam parpol yang lolos verifikasi KPU sehingga dengan sendirinya bubar.

Setelah vakum dalam dunia politik beberapa tahun, beliau kembali didapuk oleh Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, untuk menjadi pengurus Dewan Syura DPP PKB. Di kemudian hari, Ketua Dewan Syura DPP PKB kosong sepeninggal KH. Aziz Manshur. Tidak butuh waktu lama, Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum DPP PKB memohon agar beliau berkenan menjadi Ketua Dewan Syura DPP PKB menggantikan KH. Aziz Manshur. Dengan berat hati, beliau pun menyanggupinya demi kebesaran PKB.

Teladan

Sebagai seorang ulama KH. Dimyati Rois memiliki kepribadian yang sangat baik dan penuh kesederhanaan, baik dengan para pengikut (santrinya) maupun dengan masyarakat yang lain. Kesederhanaan beliau ditunjukan dengan berpakaian yang sederhana, dan beliau juga tidak akan makan apabila tidak benar-benar lapar. Selain itu beliau juga suka bergaul dengan siapapun, baik dengan pedagang, pejabat, orang kaya, orang miskin, buruh bahkan anak-anak. 

Beliau terkenal sebagai seorang yang sabar, pemurah dan ramah, disamping itu beliau tidak mengajarkan sesuatu yang tidak beliau kerjakan, dengan kata lain segala sesuatu yang beliau ajarkan atau berikan pada muridnya sudah atau sedang ia kerjakan sendiri. Hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat para santri maupun jamaahnya simpatik terhadap kepribadian beliau, sehingga petuah dan ajaran-ajarannya dapat diterima dan sangat diperhatikan oleh para jamaah pada umumnya dan oleh para santri pada khususnya.

Salah satu kelebihan yang tidak banyak dimiliki kiai lain adalah kemampuannya dalam kewirausahaan. Tak hanya mengajar mengaji, beliau memiliki berbagai usaha yang menghasilkan uang sekaligus melatih para santrinya untuk bisa berwirausaha, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan. Beliau juga dikenal sebagai kiai yang banyak memiliki ilmu hikmah atau ilmu kesaktian. Hal ini menambah kewibawaannya di kalangan masyarakat.


Dari berbagai sumber 

By Fuad zaenudin Ketua LD MWC NU Ampelgading